Saturday

Era Treta Yuga (Kisah Ramayana dan Perang antar planet Devas-Ashuras)



Menurut kosmologi India Kuno kita sekarang berada di awal Kali Yuga.
Urutan masa2 Yuga adalah mulai dari Satya-Yuga, Treta-Yuga, Dvapara-Yuga, dan Kali-Yuga . Sehingga kalau dihitung secara matematis maka era Treta Yuga itu terjadi sekitar : (Treta-Yuga=1,296,000)+(Dwapara-Yuga=864,000)=2,160,000 tahun yang lalu.
http://en.wikipedia.org/wiki/Yuga

Kisah Ramayana yang terkenal itu terjadi di era Treta Yuga ...
" ... Lord Rama of the fabled Ramayana lived in Treta Yuga ..."
http://hinduism.about.com/od/basics/a/fouryugas.htm



Referensi foto :
http://thechimpanzeepage.wikispaces.com/Extinct+Animal+-+Homo+Habilis

Era Treta Yuga itu terjadi sekitar 2,160,000 tahun yang lalu. Angka 2,16 juta tahun yang lalu ini sangat mirip dengan angka pemunculan Manusia Kera Homo Habilis sekitar 2,2 juta tahun yang lalu. Di kisah Ramayana juga dimunculkan tokoh2 manusia kera seperti Subali, Sugriva dan Hanoman beserta balatentara wanara (manusia kera). Ini sungguh suatu kebetulan yang menarik.

Selain itu dalam kisah Ramayana juga dideskripsikan mengenai keberadaan Gajah Bergading Empat...
https://web.archive.org/web/20120615181405/http://valmikiresearch.com/ramayana%20age.htm

The great Hanuma entered secretly Ravana's inner city which was equal to paradise, rendered noisy by neighing of horses and tinkling of ornaments, by chariots, vehicles and aerial-cars and decorated by auspicious elephants and horses and great elephants with four tusks and by birds and animals in heat. It had beautiful entrances and was protected by thousands of rakshasas with great strength.

Seetha came together with Rama like the light with the Sun. Rama also was seen by me to be mounted on a great elephant with four tusks and equalling a mountain and Rama wandered together with Lakshmana.

"Vibhishana is there adorned with the sound of conch shells and kettledrums, with dances and songs, ascended a best elephant equalling a mountain with the sound of a thundering cloud, with four tusks. He approached the sky together with four ministers"




Gajah bercula 4 itu adalah Gajah Purba Gomphotherium yang hidup antara 3.6 juta s/d 13.65 juta tahun yang lalu
, namun tetap ada kemungkinan spesies ini masih ada sekitar 2 juta tahun yang lalu  ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Gomphotherium

Dua faktor di atas mengindikasikan bahwa mungkin kisah Ramayana adalah mitologi dari cerita nyata yang sudah sangat terdistorsi.





Referensi foto (Situs Tapak Tuan - Aceh Selatan) :


http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/06/23/pantai-legenda-di-aceh-selatan-466553.html

Kerajaan Alengka nya Rahwana dalam cerita Ramayana itu diperkirakan panjang nya sekitar 1300 km atau kira2 sepanjang pulau jawa/sumatera .... Jembatan yang dibangun Sri Rama juga panjangnya sekitar 1300 km atau kira2 sepanjang semenanjung melayu .... Dan menurut kosmologi India Kuno cerita Ramayana itu terjadi sekitar 1-2 juta tahun yang lalu ... pada saat itu sepertinya semenanjung melayu masih di bawah permukaan laut ... (?) jadi apakah kerajaan Alengka nya Rahwana itu berlokasi juga di Nusantara? .... dan semenanjung melayu itu tadinya adalah Rama Bridge ....? Penghuni Alengka itu adalah para raksasa .... Di Sumatera, Aceh Selatan ditemukan situs tapak kaki raksasa (Tapak Tuan) dan makam raksasa .... Rahwana diceritakan sakti mandraguna dan bisa bertiwikrama menjadi raksasa sebesar gunung .... Tapak kaki raksasa di Aceh Selatan itu panjangnya mungkin 3-5 meter sehingga tinggi raksasa nya mungkin lebih dari 20 meter ... saya rasa mungkin ini situs tapak kaki raksasa yang terbesar di dunia pada saat ini .... (tapak kaki raksasa di Sri Langka itu tidak ada apa2nya kalau dibandingkan tapak kaki raksasa di Aceh Selatan) .... Legenda Tapak Tuan di Aceh menceritakan mengenai kisah diculiknya seorang Putri dari Kerajaan India ... bukankah ini sangat mirip dengan kisah Ramayana?
Namun sepertinya ada distorsi cerita disini tapi bukankah sejarah biasanya ditulis berbeda oleh para Pemenang Perang ?

http://en.wikipedia.org/wiki/Lanka
Ravana's Lanka, and its capital Lankapuri, are described in a manner that seems super-human even by modern-day standards. Ravana's central palace-complex (main citadel) was a massive collection of several edifices that reached over one yojana (8 miles or 12.88 kilometres) in height, one yojana in length, and half a yojana in breadth. The island had a large mountain range known as the Trikuta Mountain, atop which was situated Ravana's capital of Lanka, at the center of which in turn stood his citadel. The city itself is described as being 100 Yojanas (800 miles or 1288 kilometres) long and 30 Yojanas (240 miles or 386.4 kilometres) in breadth.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lanka
The Ramayana, as also several other surviving Hindu texts, clearly state that Ravana's Lanka was situated 100 Yojanas (800 miles or around 1288 kilometres) away from mainland India.

Jadi menurut informasi ukuran kerajaan Alengka dan jembatan Rama di Ramayana tidak mungkin itu kerajaan Alengka letaknya di Sri Langka ... Sri Langka terlalu kecil ukurannya ...

Sebenarnya kalau mengikuti cerita Ramayana ukuran pulau Alengka itu sangat besar .... hanya Sumatera lah yang cocok .... terutama kalau mengacu keterangan bahwa Ramayana terjadi pada era Tetra Yuga yaitu sekitar 1-2 juta tahun yang lalu .... belum lagi ada deskripsi manusia-kera dan gajah bergading 4 yang diindikasikan juga hidup jutaan tahun yang lalu .... ditambah lagi menurut keterangan dari Ramayana jarak penyeberangan sri Rama ke Alengka itu sekitar 1300 km ... jarak India ke Srilangka nggak sampai segitu ... jarak segitu hanya masuk akal dilokasikan pada semenanjung malaysia jutaan tahun yang lalu pada waktu itu mungkin  masih di bawah laut ....






Referensi foto :
http://www.scotese.com/miocene.htm


Pulau Sumatera 
dan Jawa secara gabungan sepertinya terbentuk sekitar 14 juta tahun yang lalu ... Dan Gajah Sumatera itu merupakan gajah kecil sehingga mirip dengan deskripsi Gajah Purba Bercula 4 ... mungkinkah spesies turunannya?

Beberapa info mengenai hubungan Sumatera(Melayu/Malaya) dan Alengka(Ramayana) :
  • Di Alengka terdapat sebuah gunung yang bernama gunung Malaya.
  • Di Alengka terdapat banyak tambang emas dan perak.
  • Menurut Literatur Sanskrit Vayu Purana terdapat sebuah pulau yang bernama Malaya (Malaya Dwipa)


V.H. Vader berteori bahwa Alengka terletak di Equator berdasarkan literatur sanskrit Vayu Purana dan analisa Bhaskaracarya seorang ahli astronom dan matematika India Kuno.

Di Thailand terdapat sebuah kerajaan yang bernama Ayutthaya

Ravana And Lanka  By R. K. Ramakrishnan
http://books.google.com.sg/books?id=os1wPNHRrbEC&pg=PA69

Di Sumatera kata Melayu mirip kata Malaya. Dan Melayu adalah nama kerajaan kuno di Jambi yang berdiri sekitar abad ke-7 M.

Sumatera mempunyai banyak tambang emas dan perak.

Sangat mungkin sekali Malaya Dwipa itu adalah Sumatera.

Sumatera juga dilewati oleh garis Equator / Khatulistiwa.

Kerajaan  Ayutthaya di Thailand itu sangatlah mungkin adalah sisa2 kerajaan Ayodhya Rama ... (walaupun sementara ini anggapan para ilmuwan nama Ayutthaya itu memang mengambil dari kisah Ramayana)


Referensi foto :
http://www.uiowa.edu/~bioanth/comp.jpg

Ditemukannya Homo Erectus dan Gigantopithecus di perbatasan Cina/Vietnam pada tahun 1965 mungkin mengindikasikan asal-usul sumber para pasukan Wanara(Gigantopithecus) dan para manusia-kera (Homo Erectus) seperti Sugriwa dan Hanoman .... Gigantopithecus yang bertubuh raksasa lebih cocok menjadi lawan para balatentara raksasa rahwana dibandingkan cerita klasik yang menggambarkan bahwa para wanara itu hanyalah monyet2 kecil biasa ....
http://www.uiowa.edu/~bioanth/giganto.html

Ada indikasi Gigantopithecus pernah hidup di Nusantara khususnya di pulau Jawa :

Fragmen rahang bawah King Kong Jawa Purba yang ditemukan di situs Semedo, Tegal, Jawa Tengah

Beberapa ahli Cryptozoology berpendapat bahwa Gigantopithecus adalah nenek moyang dari mahluk Big Foot.
"Many cryptozoologists have proposed that Bigfoot is a relict population of Gigantopithecus blacki."

Dan sepertinya sampai sekarang pun sepertinya mahluk Big Foot dengan sebutan lokal "Orang Gadang" masih ada di pulau Sumatera :

"Orang Gadang is a cryptid from Sumatra, Indonesia. It is said this creature is believed to be an Indonesian Bigfoot because of it's shared characteristics, they are said to stand between 7.5 - 12 feet tall and covered with bushy dark hair. Sightings have been reported for centuries in the forests of Sumatra and Malaya. It has other names that is Giant Man or Giant Mias."
http://cryptidz.wikia.com/wiki/Orang_Gadang

Ini salah satu kesaksian orang yang pernah melihat Big Foot di Duri, Sumatera :

Big Foot Sighting in Duri, Sumatera
http://www.bigfootencounters.com/sbs/duri-sumatra.htm

"The sighting was in 1975 or 1976. If important, I can get my employment records from the drilling company I was working for at the time and nail it down to within a few months.
  
  This took place on the Island of Sumatra, just north of the town of Duri.I was traveling south, coming from the Sintong River area in the North.
  
  I had just started into an area that seemed to have been cleared.The house was the first one I had noticed in several hours of travel.The area was clear of underbrush on the right side of the road where the house was, and it looked like the trees had been thinned out.The ground almost looked like it had been leveled.It was totally flat.The trees stood well apart from each other giving a clear view of the area.
  
  I have seen the Indonesian version of Bigfoot at close range.I watched him step across a three rail fence… flatfooted, by placing one hand on the top rail and simply stepping over it.
  
  He was coming out of a yard that surrounded a tightly shuttered uplittle house.There was no other sign of life.If there were people in that house, they would of been scared to death.
  
  I was driving when I spotted him, and slowed to a crawl; wondering what he was up to.I was not aware that this was something special.
  
  I had been exposed to so many new and different animals, lizards, snakes, etc in the last few months, that I just figured he was one of the many I had not encountered yet.It wasn't until the next day when I tried to describe him to one of my Indonesian helpers, that I was told no such animal existed there.
  
  He was approximately 100 to 150 yards off the road when I first saw him.He was looking at me when he stepped across the fence, kind of like I had interrupted him.I came to a stop as he purposefully walked across the road in front of my Datson pickup.He had his head turned, and was watching me as he crossed the road and disappeared into the bush on the other side.
  
  When he crossed in front of me, he was no more than 50 feet away.He showed no fear.He was magnificent.He stood approximately 8 feet tall, walked totally upright with swinging arms.The arms were very long and powerful.He was a silver gray color and his hair was short.I seem to rememberthe hair on his head looked like he had a flat top. His shoulder, chest and arm muscles were huge.The gait bothered me, as it almost seemed like the swinging of the arms was exaggerated.
  
  I tried to describe him as an ape or gorilla, but nothing fit.I have spent 30 + yrs traveling the world since then, and have had time to compare his features to monkeys, gorillas, apes, etc, but have not found him yet.I do know he was very intelligent, totally in control and totally awesome.I can see him in my minds eye today as clear as 32 yrs ago. 
  
  As I said before, he did not shamble, crab, drag his knuckles, or anything like a primate would, he walked upright with swinging arms.His legs were in proportion to his upper body.His arms were the only thing that looked to be unusually large and long.He crossed the road in three or four steps and inthe manner of a man out for a stroll.I got the definite feeling he waskind of indignant that he had been interrupted in what ever he was up to when I came along. 
  
  That's about all I can recall for the present.If I can be of any further help, please let me know.Don't know if this will help out, didn't even know there was a site like this.Anyway, that's my story and I'm sticking to it… If I can be of any further help, let me know."

Mengenai asal-usul manusia kera saya pernah buat hipotesa nya yang berhubungan dengan mutasi genetik manusia akibat efek radiasi supernova yang terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu :
Hipotesa Asal-Usul Manusia Kera
http://xeno101.blogspot.com/2013/10/hipotesa-asal-usul-manusia-kera.html



Brahmastra senjata nuklir atau lebih dahsyat dari nuklir? Brahmastra juga beberapa kali dipakai oleh beberapa pertempuran dalam cerita Ramayana (juga dalam cerita Mahabharata)

Context in Ramayana: Part 6 i.e. the Canto of War, Chapter 22, Verses 7 to 18 describe the drastic effects of the Brahmastra. Here are some: Darkness envelopes the world. Gloom spreads to all the eight directions of the horizons. Lakes and Oceans get agitated. The moon and stars move obliquely. Meteors fly with great light. Thunders reverborate. Colossal winds blow. Winds sweep away trees. Both visible and invisible creatures lie down in fear. When seas and oceans become tumultous and its wave spread to the other shore for a "yojana (15 km. approx.)".

http://ramayanayb.blogspot.com/2008/06/068-brahmastra-could-not-destroy.html


Kendaraan Terbang dalam cerita Ramayana sebenarnya dinamakan "Pushpaka" dan bukan "Vimana" ..... dan ini diceritakan berkali2 ... 
Referensi nya sangat banyak di :
https://www.google.com/search?q=Pushpaka+site%3Avalmikiramayan.net


Ini referensi yang menyatakan bahwa Pushpaka dikontrol oleh pikiran (mind)....

"That colossal chariot [Pushpaka Vimana] was transcendently beautiful, a car made everywhere of flowers, made by Viswakaram in Heaven, the chariot of Spring, driven by the mind, and lightly resting in Lanka two fingers off the ground."  (Buck, 233).

http://students.ou.edu/L/Katey.L.Landis-1/indianstory2.html
Buck, William.  Ramayana.  California: University of California Press, 1976.

Era treta yuga adalah era bermunculannya para kesatria yang sering konflik satu sama lain... saking banyaknya para kesatria itu maka rakyat jelata merasa terganggu... akhirnya wisnu membunuh sebagian besar dari mereka... aneh bukan?  era konflik/perang antar para devas yang dipimpin indra dan ashuras yang dipimpin mahabali.... era muncul nya bulan (soma/Chandra) ... era munculnya kelompok satria matahari,  kelompok satria bulan dan kelompok satria api ... mirip film silat jadul  .... namun yang paling terkenal di masa ini adalah kisah konflik Rama dan Rahwana yang tercatat dalam kitab Ramayana
http://en.wikipedia.org/wiki/Treta_Yuga

Yang sangat menarik  dalam era Treta Yuga ini adalah perang antara para Devas yang dipimpin Indra dan para Ashuras yang dipimpin Mahabali ... pulau Bali itu namanya diambil dari nama Mahabali ... Devas sering digambarkan sebagai Protagonis ... Ashuras sering digambarkan sebagai antagonis namun banyak yang tidak tahu bahwa ada versi cerita lain yang menggambarkan Ashuras sebaliknya dan Mahabali adalah raja yang adil ... Nah apa hubungannya dengan Alien dan UFO ? ... Kalau ditelusuri lebih mendalam lagi ternyata ada kaitan perang Devas dan Ashuras ini dengan pihak2 di luar bumi ....

Sebelumnya patut diketahui bahwa para Devas yaitu Indra, Agni, dkk ini dalam teks India yang terdahulu (Rig Veda) dinyatakan sebagai anak-anak Dyaus Pita (Bapak Angkasa/Langit) dan Mata Prativi (Ibu Bumi). Sedangkan Dyaus Pita sendiri diduga adalah representasi dari Japheth (Yafits) anak Nabi Nuh AS.
http://en.wikipedia.org/wiki/Dyaus_Pita


Para Devas ini mempunyai guru (pembimbing) yang bernama Brhaspati ... Brhaspati ini dalam Astrologi India Kuno melambangkan Jupiter ....
http://en.wikipedia.org/wiki/B%E1%B9%9Bhaspati


Menariknya Brhaspati ini juga disebut sebagai Deva-Guru atau guru para Devas. Istilah Deva-Guru ini mirip dengan istilah Betara Guru. Dan setahu saya hanya di Nusantara-lah ada mitologi Batara Guru. Batara Guru menurut mitologi Jawa bermukim di kerajaan Medang Kamulan yang merupakan kerajaan pertama di pulau jawa. Namun menurut mitologi Aji Saka, kerajaan Medang Kamulan di pulau jawa adalah kerajaan para raksasa.
http://en.wikipedia.org/wiki/Batara_Guru
http://id.wikipedia.org/wiki/Batara_Guru
http://en.wikipedia.org/wiki/Medang_Kamulan

http://id.wikipedia.org/wiki/Medang_Kamulan

http://id.wikipedia.org/wiki/Aji_Saka
http://en.wikipedia.org/wiki/Aji_Saka


Di Nusantara Batara Guru dianggap sebagai Siva dan merupakan bapak dari Indra. Tokoh Siva tidak ada dalam teks2 tertua India Kuno (Rig Veda). Tokoh Siva ini terkenal sebagai sang penghancur dan reputasi ini dicapainya karena berhasil menghancurkan 3 kota terbang (Tripura yang dibuat oleh Maya yang merupakan seorang Ashuras dari kelompok Denava) milik para Ashuras.
http://en.wikipedia.org/wiki/Tripura_%28mythology%29
http://en.wikipedia.org/wiki/Mayasura



Di dalam teks india yang lebih tua tidak dikenal tokoh Siva tapi ada tokoh Rudra. Rudra terkenal sebagai Sang Penghancur dan mempunyai busur serta panah petir yang sangat cepat. Karakteristik Rudra sama persis dengan karakteristik Siva. Dan saya duga Rudra ini bukanlah satu orang tapi satu kelompok karena ada kelompok Maruts yang terkadang dideskripsikan sebagai anak-anak Rudra. Para Maruts ini dikenal sebagai dewa penguasa badai dan petir, mereka mempunyai senjata-senjata dan kereta-kereta dari emas yang berkilau  serta mempunyai raungan bagaikan singa. Siapakah Rudra(Maruts) ini? Salah satu teks kuno india menyebutkan bahwa Rudra adalah juga putra Langit dan Bumi. Ini bisa berarti Rudra adalah putra Dyaus Pita (Bapak Langit) dan Mata Prativi (Ibu Bumi). Sedangkan kita tahu Dyaus Pita adalah nama lain dari Yafits bin Nuh, jadi Rudra adalah juga manusia keturunan Yafits Bin Nuh. Di dalam teks yang sama disebutkan baik Rudra dan Brhaspati adalah putera-putera Langit dan Bumi. Dan karena Brhaspati dan Siva adalah Guru dari para deva (Brhaspati=Deva-Guru, Siva=Batara-Guru) Ada kemungkinan Rudra, Brhaspati dan Siva mengacu ke satu tokoh yang sama. 

http://en.wikipedia.org/wiki/Rudra
http://en.wikipedia.org/wiki/Maruts


Referensi foto :
https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/306170_10150764159565467_2458318_n.jpg
https://sites.google.com/site/ilsegretoalieno/

Rudra mempunyai padanan yang sama yaitu Apollo dalam mitologi yunani kuno. Keduanya dikenal sebagai Sang Penghancur dan mempunyai panah yang mematikan. Dalam gambar di atas terdapat lukisan Apollo dengan gambar swastika. Lambang swastika ini ada di hampir seluruh penjuru dunia dan sampai saat ini tidak ada yang tahu persis apa maknanya. Namun kalau kita lihat di dalam gambar Apollo bisa dianalisa sebagai dewa matahari dan dalam hal ini swastika bisa melambang energi putaran yang dipancarkan oleh matahari. Konsep energi matahari yang memutar benda sekitarnya adalah konsep yang digunakan oleh Otis T Carr dalam membuat Wahana Terbangnya.
http://en.wikipedia.org/wiki/Apollo
http://en.wikipedia.org/wiki/Swastika


Wahana terbang Otis T Carr menurutnya bekerja dengan menggunakan energi universal yaitu energi yang juga menggerakkan dan memutar benda-benda langit. Secara sederhana wahana terbang Otis T Carr merupakan miniatur tata surya dimana ada kumparan Ultron besar di tengah-tengahnya yang memicu perputaran kumparan Ultron kecil disekelilingnya. Dan seperti Puhspaka, wahana Otis T Carr ini juga dikendalikan oleh pikiran.
http://hello-earth.com/otistcarr/otistcarr.html
http://hello-earth.com/otistcarr/interviewotistcarr19april1958part1.html

Sebagai tambahan informasi, gambar swastika juga terdapad di dalam jejak sepatu (lihat gambar di atas) manusia (alien) dari Venus yang ditemui oleh George Adamski.

http://www.sacred-texts.com/ufo/otof/otof09.htm


Yang menarik lagi adalah Siva(Rudra) juga dilambangkan dengan Linggam atau Phallus, secara fisik lambangnya mirip seperti tugu atau menhir atau cerutu. Cerutu juga salah satu bentuk UFO yang teramati di berbagai penjuru dunia. Contohnya UFO Mothership berbentuk cerutu yang disaksikan oleh George Adamski ini ...
http://www.burlingtonnews.net/ufo-venus.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Lingam



Siva sepertinya adalah nama baru untuk Rudra. Dan ada mitologi india kuno mengenai benua raksasa Ruta (yang namanya mirip dengan Rudra dan Marutas(anak2 Rudra)) yang hancur karena sebuah bencana dahsyat. Di daerah benua raksasa Ruta inilah terdapat pulau Atala yang dideskripsikan sebagai sebuah pulau surga yang sudah tenggelam.
http://books.google.com.sg/books?id=MhY5IcjhV38C&pg=PA160



Indra adalah pemimpin para Devas ... Dan Indra ini juga sering dideskripsikan sebagai sosok yang berkulit putih dan berambut pirang (Blond - atau Merah di referensi lain) ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Indra

Jadi para Devas dipimpin oleh Indra yang berambut Blond dan dibimbing oleh Brhaspati yang melambangkan Jupiter ...


Sukracarya (Sukra) adalah simbol dari Planet Venus dalam Astrologi India Kuno ... Menariknya Sukra ini adalah guru dari para Ashuras... jadi para Ashuras ini dibimbing oleh Sukra (Venus) ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Shukra

Saya berpendapat bahwa kelompok Ashuras ini berhubungan dengan keturunan Asshur anak dari Shem(Sam Bin Nuh) yang merupakan anak dari Nabi Nuh AS.
http://en.wikipedia.org/wiki/Shem
http://en.wikipedia.org/wiki/Ashur_%28Bible%29

Jadi konflik Devas dan Ashuras ini kemungkinan besar merupakan konflik antara keturunan anak2 Nabi Nuh AS yaitu antara kelompok keturunan Yafits Bin Nuh dan kelompok keturunan Sam Bin Nuh.





Mahabali adalah pemimpin para Ashuras ... Para Ashuras sering digambarkan sebagai Antagonis padahal legenda tentang Mahabali menggambarkannya sebagai tokoh yang bijak ... Mahabali sendiri adalah keturunan Daityas ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Mahabali

Kemungkinan Atlantis merupakan kerajaan Mahabali (Pemimpin Ashuras) ...

From "The Atlantis Encyclopedia", by Frank Joseph, The Career Press Inc., 2005, page 175-176

In ancient Indian scriptures Mahabalipuram, “City of the Great Ba'ali”, was copied after the palace of the gods, which its architect and ruler, Ba'ali, visited. For this impropriety, Mahabalipuram was entirely swallowed by the sea in a terrible flood. The cataclysm was commanded by Indra. Like Zeus in Plato’s account of the Atlantean destruction, he was a sky-god, who convened all the other deities of heaven to call down a watery judgement on the blasphemous inhabitants. Bali was described as a “giant,” just as the first ruler of Atlantis, Atlas, was a Titan.


Ravana itu sepertinya cucu Mahabali dan karena itu masuk grup Ashuras yang sering dikatakan antagonis padahal deskripsi Mahabali pemimpin Ashuras di beberapa kalangan di  India adalah Raja Yang Mahabijak dan mereka malah mengharapkan suatu hari nanti semua kejahatan bisa lenyap seperti pada jaman Mahabali ... Jadi dugaan saya sementara ini adalah kemungkinan Ashuras, Ravana dan Mahabali-lah yang protagonis .... Sejarah biasanya ditulis berbeda oleh pemenang perang bukan?  ... Yang menang perang itu para Devas dan Rama ....


Menariknya kalau Ravana dikatakan raksasa .... Mahabali itu maha raksasa karena sepertinya lebih besar dari Ravana .... ini diindikasikan oleh kisah Ravana yang tidak bisa mengangkat cincin emas raksasa kepunyaan mendiang Mahabali ... 
http://www.acns.com/~mm9n/articles/dev/0913avatara3.htm
http://www.oration.com/~mm9n/articles/dev/147Sri%20Rama.htm
 

One Dravidian version of the Sita and Ravana is different. It is believed that Ravana was a great-grandson of Mahabali. The story goes that Ravana wanted to fight Mahavishnu, sought the advice of his grandfather Prahlada. Prahlada could not convince Ravana that it is unwise to fight Mahavishnu. He pointed at a huge gold ring - And asked Ravana to lift it. Ravana couldn't even budge it! Prahlada pointed-out; that the ring belonged to Mahabali- their great grandfather.

Kemungkinan Rama bukanlah tokoh Protagonis tapi Antagonis ... Di salah satu cerita dikisahkan Rama memutilasi wanita2 ...

http://avijit.humanists.net/article/oh_hindu_awake.htm
Rama disfigured and mutilated many women by cutting off their noses, breasts, ears, etc. and tortured them (Soorpanagai, Ayomuki). Rama said, "Women should not be trusted" and that "Secret should not be confided to the wife". (Ayodhya Kandam, Chapter 100). Sambuka was slain (by Rama) because he was making penance which was forbidden to him by Vedas as he was a "Shudra". (Uttara Kandam, Chapter 76).


Karakteristik dari Devas dan Ashuras :




1.Devas (Adityas) : White Skin Blond/Red Hair Giants (Raksasa2 berkulit putih berambut pirang/merah)




2.Ashuras (Daityas + Danavas) : Black Skin Giants (Raksasa2 berkulit hitam)

Referensi :
http://earthbeforeflood.com/adityas_daityas_and_danavas.html


Jadi kelompok raksasa berkulit putih berambut blond (Devas) yang dipimpin Indra mendapat bantuan dari  Brhaspati (Jupiter) sedangkan kelompok raksasa berkulit hitam (Ashuras) yang dipimpin Mahabali mendapatkan bantuan dari Sukra (Venus) ... konflik ini seperti konflik antar Planet Jupiter dan Venus namun dengan medan perang di Bumi ....


Lanjutan cerita nya ... akhirnya para devas kalah oleh para ashuras ... (sebenarnya ini tidak mengherankan karena bahkan Meghnad anak Ravana saja bisa mengalahkan pemimpin Devas yaitu Indra sehingga akhirnya dia dijuluki sebagai Indrajit = Yang mengalahkan Indra)... namun entah kenapa atas saran Vishnu bisa terjadi diplomasi dan gencatan senjata ... selanjutnya para devas dan ashuras bekerja sama dalam suatu proses yang disebut Sagara Mathanam atau "mengaduk2 samudera susu" .... nah di sini saya agak bingung ...

Mungkinkah samudera susu = milky way = jalan susu = galaksi bima sakti? berarti "mengaduk2 samudera susu" = mengeksplorasi galaksi bima sakti ... tapi tetap motivasi tujuan proses ini masih tidak jelas bagi saya .... namun ternyata di akhir2 proses Sagara Mathanam muncul untuk pertama kali nya Chandra atau bulan ... mungkinkah bulan (satelit bumi) yang sebelumnya musnah akibat efek perang devas dan ashuras sehingga kedua belah pihak akhirnya bekerja sama menjelajah bima sakti dalam usaha menemukan pengganti bulan yang sudah hancur (karena efek dari tidak adanya bulan fatal bagi mahluk2 hidup di bumi) ? ....  ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Samudra_manthan

Di akhir proses Sagara Mathanam ini muncullah  Amrita atau zat pembuat immortalitas atau kekekalan hidup ... para devas berhasil mendapatkannya dan karenanya bisa mengalahkan para ashuras ...


Menurut Astrologi India Kuno .... Mangala adalah lambang Planet Mars ... dan Mangala itu adalah anak Bhumi(Prithvi) sehingga juga diberi julukan Bhauma = "Anak dari Bumi" ... 

Jadi mungkin sekali peradaban jaman dahulu di planet Mars itu berasal dari Bumi ...

Jadi penghuni Mars pada jaman dahulu itu adalah manusia2 dari Bumi juga ....

http://en.wikipedia.org/wiki/Mangala
In Jyotish astrology, Mangala (Devanagari: मंगल, Maṅgala) is the name for Mars, the red planet. Mars is also called Angaraka ('one who is red in colour'[1] or Bhauma ('son of Bhumi') in Sanskrit. He is the god of war and is celibate. He is considered the son of Prithvi or Bhumi, the Earth Goddess.



Dalam Astrologi India Kuno Budha (berbeda dengan Buddha - agama) adalah lambang planet Merkurius. Budha adalah anak dari Chandra (Bulan) dengan Tara. Tara sendiri adalah istri dari Brihaspati (Jupiter). Sehingga hubungan antara Chandra (Bulan) dan Tara menimbulkan konflik/perang antara Chandra (Bulan) dan Brihaspati (Jupiter). Konflik ini disebut dengan peristiwa Tarakaamayam dan juga melibatkan Sukracharya (Venus) yang membela Chandra (Bulan) dan juga para Devas yang membela Brihaspati (Jupiter).

Mungkinkah ini konflik antara para penghuni Bulan yang dibantu para penghuni Venus melawan para penghuni Jupiter yang dibantu para Devas dari Bumi?
Dan penghuni Merkurius adalah keturunan penghuni Bulan?
http://en.wikipedia.org/wiki/Budha

Seperti ada pengelompokan :
Kelompok Brihaspati (Jupiter) :
1.Brihaspati (Jupiter)
2.Devas (Bumi)

Kelompok  Sukracharya (Venus) :
1.Sukracharya (Venus)
2.Chandra (Bulan)
3.Budha (Merkurius)
4.Ashuras (Bumi)

Mangala (Mars) diceritakan  tidak menyukai Budha (Merkurius) ... Mangala (Mars) ini netral terhadap  Sukracharya (Venus) dan Shani (Saturnus), dan berteman dengan Surya (Matahari), Brihaspati (Jupiter) , dan Chandra (Bulan).


Shani adalah perlambang Saturnus dalam astrologi India Kuno. Shani adalah anak dari Surya (Matahari)... Surya adalah keturunan Adityas ....jadi Surya dan para Devas masih kerabat ...
http://en.wikipedia.org/wiki/Shani


Kalau di India para Devas adalah para Protagonis dan Ashuras adalah para Antagonis maka lain halnya kalau kita lihat mitologi di Persia dimana para Daivas adalah Antagonis dan Ashuras adalah Protagonis.

Mungkin para devas alias Indra dkk ini sebenarnya bukan Protagonis atau pihak yang baik melainkan Antagonis atau pihak yang tidak baik ...

Sekitar tahun 1950-an beberapa orang dikontak oleh alien2 dari Venus untuk mengkampanyekan anti nuklir dan perdamaian ...

Sampai sekarang sepertinya alien2 dari Venus itu masih memonitor rudal2 nuklir ...

http://www.telegraph.co.uk/news/newstopics/howaboutthat/ufo/8026971/Aliens-have-deactivated-British-and-US-nuclear-missiles-say-US-military-pilots.html

http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1315339/Aliens-hit-nukes-They-landed-Suffolk-base-claim-airmen.html

Dan beberapa contactees (orang2 yang dikontak) seperti George Adamski dan Howard Menger juga diajak untuk melihat markas alien venus di bulan (bukti kerjasama Chandra (Bulan) dan Sukra (Venus)?  )

http://www.thelivingmoon.com/47john_lear/02files/Howard_Menger_001.html

Dan beberapa contactees (orang2 yang dikontak) seperti George Adamski dan Howard Menger juga diajak untuk melihat markas alien venus di bulan (bukti kerjasama Chandra (Bulan) dan Sukra (Venus)?  )


Kalau dilihat dari medan magnet Venus nyaris tidak ada ... Hipotesa saya menduga bahwa ada koloni di bawah permukaan planet Venus yang menghalangi atau mengisolasi medan magnetnya sehingga tidak terdeteksi dari luar ...

Menurut teks India Kuno yang lain yaitu Bhagavat Purana 9th canto, 18th chapter sebuah narasi mendeskripsikan aktifitas Devayani (anak perempuan Shukra-Simbol Planet Venus). Deskripsi Shukra ini mengindikasikan adanya kehidupan di Venus seperti di bumi.

The Bhagavat Purana paints a different description of the planet. In the ninth canto, 18th chapter, a narration describes the activities of Devayani, the daughter of Shukra- the predominating regent of the planet Venus.

There, a palace garden is described full of lotuses, and trees of flowers and fruits, inhabited by sweetly singing birds and bumble bees. It is described that lotus-eyed girls took a walk along the bank of a reservoir. At one point in the narration, Shukra-Acharya, Devayani’s father, made a comment about grains in the field. According to this description, Venus seems to harbor life as on Earth.

In fact, according to the Puranic descriptions, there is life and activity on all the planets. For example, in the Bhagavat Purana, Canto 4, Chapter 20, Text 35 - 36, a reference is made to the way in which Maharaj Prithu, a king of the Earth, paid his respects to visitors from various celestial planets, and then a reference is made to the inhabitants of the earthly planets.

http://www.holloworbs.com/Venus.htm


Indikasi kemungkinan planet Venus adalah Hollow atau berongga adalah :
1.Lapisan Atmosfer nya di daerah 2 kutub relatif jauh lebih tipis
2.Diindikasikan di daerah 2 kutub ada sejenis sumber cahaya

http://www.bibliotecapleyades.net/tierra_hueca/esp_tierra_hueca_8e.htm
http://www.bibliotecapleyades.net/tierra_hueca/esp_tierra_hueca_8f.htm
http://www.bibliotecapleyades.net/tierra_hueca/esp_tierra_hueca_8g.htm

Keanehan2 pada planet Venus :
1.Medan Magnet yang sangat2 kecil dan nyaris tidak ada
2.Rotasi nya clockwise (searah dengan jarum jam) padahal rata2 planet di tata surya rotasi nya counter clock wise
3.Periode rotasi nya (= 1 hari Venus) 243 hari lebih lama dari periode revolusi nya (= 1 tahun Venus)  224 hari

Ditemukan setidaknya dugaan 3 bangkai motherships dibulan yang ukurannya lebih dari 3km ..

https://www.facebook.com/groups/islamicufo/doc/440111232717011/

https://www.facebook.com/groups/islamicufo/doc/431598476901620/

Mungkinkah ini sisa2 dari pertempuran peristiwa Tarakaamayam yang melibatkan Sukracharya (Venus) yang membela Chandra (Bulan) dan juga para Devas yang membela Brihaspati (Jupiter) ?

Tom Van Flandern seorang ahli astronomi yang memprediksi bahwa asteroid mungkin mempunyai satelit (teorinya baru terbukti tgl 31 Mei 2013 yang lalu ketika para ilmuwan mengamati sebuah asteroid yang melintas di dekat bumi) pernah menyatakan bahwa sabuk asteroid di antara Mars dan Jupiter itu mungkin berasal dari ledakan sebuah planet.
http://metaresearch.org/solar%20system/eph/eph2000.asp
http://en.wikipedia.org/wiki/Tom_Van_Flandern
http://www.reuters.com/video/2013/05/31/scientists-discover-asteroid-passing-ear?videoId=243086021

Masalahnya sangat sulit menerima model2 fisika mekanisme alami yang menyebabkan sebuah Planet bisa meledak dengan sendiri (kecuali mungkin akibat supernova).... Karena itu Joseph Farrell mengemukakan ide mengenai kemungkinan adanya perang antar planet pada jaman dahulu di tata surya kita ...
http://www.amazon.com/Cosmic-War-Interplanetary-Warfare-Physics/dp/1931882754

Mungkinkah planet yang meledak di dekat Jupiter itu adalah salah satu markas besar para Bhrispati? .... sehingga kehancurannya mengakibatkan kekalahan para devas dan Bhrispati (Jupiter) terhadap para Ashuras dan Sukra (Venus) ...

Dan saya curiga markas utama para Bhrispati itu sebenarnya bukan di planet Jupiter tapi di salah satu satelit Jupiter yaitu di Europa ...
http://phys.org/news174918239.html
http://io9.com/5984938/jupiters-moon-europa-may-be-the-best-place-to-search-for-life
http://science.time.com/2013/03/15/a-living-ocean-on-a-jovian-moon/