Sunday

Rekayasa Genetika di jaman kaum Aad


Selain kisah-kisah penampakan manusia kadal/ular yang sering disebut reptoid, ada juga penampakan manusia bersayap, dan manusia ikan. Semua penampakan itu terjadi di bumi, dan hampir tidak pernah terlihat adanya wahana terbang seperti UFO jadi mahluk-mahluk tersebut bukanlah alien tapi mahluk-mahluk bumi, namun mahluk-mahluk apakah mereka ? Apakah mereka spesies intelijen selain manusia? 

Dalam artikel ini dikumpulkan beberapa informasi mengenai mahluk-mahluk tersebut di atas dan akan dicoba dianalisa kemungkinan bahwa mahluk-mahluk tersebut adalah hasil rekayasa genetika oleh peradaban kaum Aad.

1.Reptoid (Manusia Kadal / Ular)




Troodon dinosaurus yang mirip burung dan mempunyai tinggi sekitar 2,4 m dan berat sekitar 50 kg ini hidup sekitar 75 juta tahun yang lalu. Yang unik pada Troodon adalah keberadaan ibu jari disamping 3 buah jari cakar nya selain itu angka Encephalization Quotient (yaitu cara pengukuran tingkat intelijensi mahluk hidup berdasarkan angka2 berat otak dan berat badan) untuk Troodon adalah sekitar 5,8 (manusia = 8 lumba-lumba=5 monyet=2,5), ini adalah angka yang sangat tinggi karena dinosaurus2 lainnya biasanya hanya mencapai seperenam nilai tersebut.Pada tahun 1982 Dale Russel seorang kurator fosil vertebrata dari Musium Nasional Kanada di Ottawa menyatakan kemungkinan Troodon berevolusi menjadi mahluk yang berintelejensi tinggi seperti manusia, mahluk itu dinamakannya Dinosauroid. Sebenarnya ide mengenai dinosaurus berevolusi menjadi mahluk berintelensi tinggi seperti manusia bukanlah hal yang baru karena hal ini juga pernah dinyatakan oleh Carl Sagan dalam bukunya "The Dinosaurs of Eden".Yang menjadi pertanyaan adalah bahwa ada saksi yang melihat alien bertipe mirip reptil atau sering disebut sebagai reptoid. Apakah mungkin reptoid adalah mahluk rekayasa genetik dari Troodon? Kemungkinan itu tetap ada di jaman sekarang lumba-lumba (EQ=5) digunakan oleh angkatan laut amerika sebagai pencari ranjau dan bahkan ada yang mengindikasikan bahwa lumba2 juga digunakan sebagai senjata penyerang. Mungkin sekali peradaban bani Adam pada jaman dahulu merekayasa Trodon (EQ=5,8) sebagai alat militer dan menghasilkan mahluk seperti alien reptoid.


 (Catatan : Di Film Jurassic Park nya Stephen Spielberg dinosaurus tipe Velociraptor yang cerdas itulah yang sangat mirip dengan Troodon. Di dalam film seri TV Stepen Spielberg yang berjudul Terra Nova tadinya akan juga dimunculkan Dinosauroid namun film seri tersebut keburu dibatalkan. Mungkinkah Stephen Spielberg tahu sesuatu yang tidak kita ketahui?)
Referensi :

Beberapa sketsa mahluk reptoid :





































Referensi :

http://frontiersofzoology.blogspot.com/2011/09/reptoids-and-dinosauroids.html
http://www.phantomsandmonsters.com/2013_09_29_archive.html
http://frontiersofzoology.blogspot.com/2012/02/austrian-cave-encounter-with-reptoids.html
http://www.reptoids.com/

2.Winged Humanoid (Manusia Bersayap)













































Salah satu berita penampakan flying humanoids di Mexico
http://www.rense.com/general48/entity.htm

"It was a woman...all dressed in black that fell from the tree but she didn't touch the ground, just remained floating several feet from the ground, declared officer Leonardo Samaniego. I saw her very well and then she landed softly on the ground and stood there looking at me. She was trying to cover her face from the lights of the car, I think they were bothering her. I could see two big black eyes on her, completely black without eyelids, and her skin was dark brown. She was all dressed in black with cloak and cape like a witch and she seemed very upset by the lights."

In a matter of seconds, the scene turned into a terrific sequence of events almost like a horror movie...but all too real. The being jumped very fast over to - and onto - Samaniego's patrol car trying to get at him while the shocked police officer tried to runaway in reverse while shouting desperately for back-up assistance on his radio.


terjemahan :

"Ini adalah seorang wanita ... berpakaian hitam yang jatuh dari pohon tapi dia tidak menyentuh tanah, hanya tetap mengambang beberapa meter dari tanah, dinyatakan petugas Leonardo Samaniego. Aku melihatnya sangat baik dan kemudian ia mendarat lembut di tanah dan berdiri menatapku. Dia berusaha untuk menutupi wajahnya dari lampu-lampu mobil, saya pikir mereka mengganggunya aku bisa melihat dua mata hitam besar pada dirinya, benar hitam tanpa kelopak mata,. dan kulitnya coklat tua. dia berpakaian hitam dengan jubah dan jubah seperti penyihir dan ia tampak sangat takut dengan lampu. "

Dalam hitungan detik, adegan berubah menjadi urutan peristiwa hebat hampir seperti film horor ... tapi terlalu nyata. Makhluk itu melompat sangat cepat ke- mobil patroli Samaniego yang mencoba untuk mendapatkan dia sementara polisi terkejut mencoba melarikan diri secara terbalik sambil berteriak putus asa untuk memanggil cadangan bantuan dengan radionya.

Referensi :
Police Officer Leonardo Samaniego Gallegos - Attacked by flying humanoid
http://www.youtube.com/watch?v=_U4zvoTaYyE

History Channel - Flying Humanoids
http://www.youtube.com/watch?v=wS4un_bIWr8

History Channel - Mothman
Part 1
http://www.youtube.com/watch?v=4Nzp7EN3Shc
Part 2
http://www.youtube.com/watch?v=OjW0MCbgpTc
Part 3
http://www.youtube.com/watch?v=OjW0MCbgpTc


http://mygooglebooks.blogspot.com/2014/02/encounters-with-flying-humanoids.html


http://ufoupdateslist.com/2004/feb/m21-009.shtml

Penampakan Manusia Bersayap juga terdapat di Indonesia, salah satunya di Malang seperti dikutip dari grup BETA-UFO berikut ini :

"
Teman sya melihat ini apakh ini termasuk kategori alien. Muncul sktr jam 07.30, kondisi cuaca hujan gerimis, terlihat sewaktu ada kilat, terbang pada ketinggian sktr 8 meter, kejadian 1998 waktu berumur16 thn. Kota madiun"
























Penampakan mahluk bersayap bernama Ahool di Jawa :























A full grown male Ahool descending on a jungle explorer in high mountain jungles of Java.
http://cryptidz.wikia.com/wiki/Ahool


Penampakan "Orang Bati" di pulau Seram






















The Orang Bati is a flying cryptid located in Southeast Asia. These vicious, soaring primates are notorious for kidnapping and carrying away children to be eaten during their nocturnal raids on native villages. Covered with acres of unexplored rain forest, the little known Indonesian island of Seram — the second largest island in the Moluccas group — is said to be the home of yet another bizarre winged primate, known as the Orang-Bati.

http://cryptidz.wikia.com/wiki/Orang_Bati


3.Manusia Ikan (Merman / Mermaid)























Dikutip dari grup Cryptozoology Indonesia :



Ada 1 lg makhluk cryptid dr kaltim..
Yaitu Hantu air (org sekitar menyebut)
walaupun dikatakan "hantu" tp makhluk ini memiliki ciri2 fisik seperti makhluk hidup pada umumnya
ciri2:
- kepala lonjong dgn ujung kepala runcing
- memiliki insang di skitar leher
- sirip di bagian lengan tangan dan kaki
- tubuh berwarna hijau keabu2an
- tubuh seperti manusia dgn sisik
- berjalan dgn 2 kaki
- daerah penampakan kota bangun, tenggarong (disekitar pulau kumala), sebulu,
knp saya anggap makhluk hidup umumnya?? Karena dr semua saksi menyatakan jika makhluk ini terjun ke air, hewan ini menghasilkn kecipak air sperti manusia yg terjun ke air, misalnya ini hantu (makhluk gaib) tentu takkan memiliki bobot massa utk menghasilkn kecipak air bukan?

Referensi :

Kasus penampakan "Orang Ikan" di kepulauan Kai Maluku

In 1943, Japanese soldiers stationed with a surveillance team on a small, remote island within the Kei island chain reported seeing strange creatures in the water that were said to have limbs and a face somewhat similar to a human, but a mouth like a carp. These creatures were described as being around 150 cm tall, and having pink skin, as well as prominent spines on their heads. Unlike classical mermaids, these merbeings did not have fish tails, but rather two arms and two legs.
On several occasions, these beings were seen cavorting about near beaches or in lagoons. In one case, two of the odd creatures were spotted playing in a lagoon, and another was reportedly seen swimming near a beach in a manner similar to a human doing the breast stroke. One report was told by a startled soldier who recalls seeing one of the creatures on a beach one night. At first the soldier had thought it was a child until it turned around and he could see in the moonlight that its facial features were not quite right. The creature quickly ran headlong into the water upon being seen and did not resurface.
Although the Japanese soldiers were deeply perplexed by these sightings, these creatures were not unknown to the indigenous people of the islands. When asked about them, villagers in the vicinity told the Japanese that they were known locally as the Orang Ikan. In Malay, Orang means “human” and Ikan means “fish,” so we have something akin to “man fish.” The villagers said that they were sometimes even caught in nets and that if another was captured in such a fashion, the Japanese would be informed.
One evening, the sergeant of the surveillance team, a Mr. Taro Horiba, was summoned by the chief of the nearby village. It was announced to Horiba that an Orang Ikan had been found dead on a beach earlier that day and the body was available for viewing. The sergeant was dumfounded by what he was to find sprawled out upon the grass at the chief’s home.
Horibe described the dead creature as being around 160 cm long and possessing a head of red-brown, shoulder length hair, and spines along the neck. The face was said to be quite ugly, with human-like and ape-like features; a low, short nose, a broad forehead, and small ears. The lipless mouth was wide like that of a fish, specifically described like that of a carp, and filled with tiny, needle-like teeth. The creature’s fingers and toes were long and webbed. Horiba also reported that there was some sort of algae attached all over its body.
Sergeant Horiba, although having sighted the Orang Ikan himself on several occasions, could not fathom what it was that he had seen at the chief’s home. There was no known creature residing on the island that could have possibly accounted for the dead creature he had witnessed, and the sight of the carcass had deeply disturbed him.

Referensi :

Saya menduga bahwa rekayasa genetika dengan menggabungkan dna manusia dan mahluk lain sudah dilakukan paling tidak sejak peradaban kaum Aad yaitu sekitar 85 juta tahun yang lalu (mengacu ke artikel "Misteri kisah manusia-manusia raksasa : Nephilim dan kaum Ad").
Dalam mitologi India, dimana disebutkan para Devas atau Adityas (Kaum Aad/Atlas/Atlantis?), Ashuras (Daityas dan Danavas-Manusia Ikan?, keturunan Ashur Bin Sam Bin Nuh juga?), Nagas (Ular/Manusia Ular?), Apsaras(Manusia Ikan?) dan Garudas (Burung/Manusia Burung?)  semuanya adalah keturunan dari Kashyap. Sedangkan Kashyap sendiri disebut sebagai salah satu dari 7 Saptarishi yang selamat bersama Manu(Nabi Nuh AS?), ini juga menarik karena kemungkinan keluarga Nabi Nuh AS yang selamat dari banjir bah adalah 7 orang (3 anak Nabi Nuh AS beserta istri2nya ditambah Nabi Nuh AS). 
Namun dalam referensi mitologi India yang lain, para Devas adalah keturunan dari Dyaus Pita yang menurut beberapa peneliti adalah nama lain dari Yafits Bin Nuh.
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Kashyap#Children_of_Kashyapa
He was the father of the DevasAsurasNagas and all of humanity.


Apsara salah satu grup keturunan anak Kashyap sering dijuluki "Peri Air", kalau di Nusantara julukannya "Hapsari" atau "Bidadari".

http://en.wikipedia.org/wiki/Apsara
An Apsara (also spelled as Apsarasa) is a female spirit of the clouds and waters in Hindu and Buddhist mythology.

Danava yang juga merupakan salah satu grup keturunan Kashyap dan Danu dideskripsikan sebagai Raksasa, namun mungkin merupakan mahluk Hybrid Amfibi karena ibu mereka yaitu "Danu" merupakan perwakilan dari "Air". Di Nusantara dikenal dengan "Denawa/Raksasa".

http://en.wikipedia.org/wiki/Danava_(Hinduism)
The Danavas were the sons of Danu, who in turn was a daughter of Daksha. Danu is connected with the waters of heavens and she is probably associated with the formless, primordial waters that existed prior to the creation.

Dugaan saya pribadi Kahsyap adalah Cush/Kush Bin Ham Bin Nuh atau anak Ham dan cucu Nabi Nuh AS. Dan menurut referensi dari Persia, istri dari Kush adalah  Qarnabil, anak dari Batawil, dimana Batawil adalah anak dari Tiras, dan Tiras adalah salah satu anak Yafits Bin Nuh, dan juga disebutkan Kush adalah leluhur orang-orang India. 
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Cush_(Bible)#Later_identifications
The Persian historian Muhammad ibn Jarir al-Tabari (c. 915) recounts a tradition that the wife of Cush was named Qarnabil, daughter of Batawil, son of Tiras, and that she bore him the "Abyssinians, Sindis and Indians".

Selain itu  ada tambahan informasi yang menguatkan dari mitologi India dimana dikatakan bahwa anak-anak perempuan Prajpati lah yang diambil istri oleh Kashyap (Kush). Sedangkan Prajpati menurut beberapa peneliti adalah Japheth (Yafits Bin Nuh). 

Referensi :

http://en.wikipedia.org/wiki/Kashyapa

The Prajapati Daksha gave his thirteen daughters (Aditi, Diti, Kadru, Danu, Arishta, Surasa, Surabhi, Vinata, Tamra, Krodhavaśā, Idā, Vishva and Muni in marriage to Kashyapa.

http://en.wikipedia.org/wiki/Japheth

Japheth has been identified by some scholars with figures from other religious systems and mythologies, including Iapetus (Japetus), the Greek Titan;the Indian figures Dyaus Pitar and Pra-Japati, and the Roman Iu-Pater or "Father Jove", which became Jupiter.

Jadi bisa juga diindikasikan bahwa para Devas(Adityas/Aad/Atlas/Atlantis) adalah gabungan keturunan dari Yafits Bin Nuh dan Ham Bin Nuh. Dan juga bisa diindikasikan bahwa salah satu keturunan Kashyap yaitu para Ashura (Danava dan Daityas) adalah juga keturunan Ashur Bin Sam Bin Nuh. Jadi sebenarnya ada percampuran antara keturunan anak-anak Nabi Nuh AS (Yafits, Sam dan Ham).

Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Ashur
Bisa dilihat kesamaan-kesamaan sebagai berikut :
  1. Menurut bible pendiri Tower of Babel adalah Nimrod anak dari Kush Bin Ham Bin Nuh, sedangkan menurut book of jubilee tinggi Tower of Babel adalah 2,484 meter, ini adalah bangunan yang tertinggi di dunia dan belum ada yang menyamainya sampai saat ini.
  2. Menurut Al-Qur'an kaum Aad mendirikan Pilar-pilar yang sangat tinggi yang belum pernah dibuat sebelumnya di muka bumi.
  3. Menurut mitologi yunani Atlas menopang Langit dan Bumi dan disimbolkan dengan Pilar yang menjulang tinggi menyentuh langit. Bapak dari Atlas menurut mitologi yunani adalah Iapetus yang kemungkinan adalah Yafits Bin Nuh. Sedangkan menurut Plato, bapak dari Atlas adalah Poseidon yang kemungkinan adalah Sidon bin Kanaan bin Ham bin Nuh.
  4. Menurut mitologi India Kashyap adalah bapak dari para Adityas yang juga dikenal sebagai para Devas. Kashyap kemungkinan adalah Kush bin Ham Bin Nuh, sedangkan para Adityas kemungkinan adalah kaum Aad. Istri-istri Kashyap adalah anak-anak Prajpati atau Yafits Bin Nuh. Jadi kaum Aad kemungkinan adalah keturunan Yafits dan Ham.
Menariknya semua istri2 Kashyapa itu adalah anak dari Dakhsa dari grup Prajapati. Prajapati diperkirakan berhubungan dengan keturunan Yafits Bin Nuh.  Sedangkan salah satu keturunan Yafits Bin Nuh adalah Yayuj Majuj menurut Hadits berikut ini :
Al-Hafizh Al-Bazzar meriwayatkan dari Sa’id Al-Musayyib, dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Nuh dikaruniai anak yang bernama Sam, Ham dan Yafits. Sam dikaruniai bangsa Arab, Persia dan Romawi, kebaikan berada di atas mereka. Yafits dikaruniai bangsa Ya’juj dan Ma’juj, Turki dan Ash-Shaqabilah yang mana tidak ada kebaikan atas mereka. Sedangkan Ham dikaruniai bangsa Koptik, Barbar dan Sudan.” [HR Al-Bazzar (Al-Kasyf no. 218); Ad-Dailami (Musnad Al-Firdaus no. 7124)].
Referensi dari :
http://muhandisun.wordpress.com/2013/01/20/kisah-nabi-nuh-alaihissalaam-sang-rasul-pertama/

Mungkin para manusia2 hybrid mutasi genetik ini adalah termasuk kelompok Yayuj' Majuj? 
Informasi tambahan mengenai Yayuj Majuj bisa dilihat di artikel "Kisah Yayuj Majuj dan Zulkarnain AS".




Misteri Pasukan Burung Nabi Sulaiman AS


Dalam kisah Nabi Sulaiman AS diceritakan beliau sangat marah ketika menginspeksi pasukan kelompok burung dan menjumpai Hud-hud tidak ada. Saking marahnya beliau ingin menyembelih Hud-hud. Kepemimpinan dan ketegasan Nabi Sulaiman AS memang harus diperlihatkan kepada anak buahnya, karena mereka meliputi kelompok Manusia, Jin, dan Burung. Perlu dicermati bahwa kalau pasukan burung Nabi Sulaiman AS itu hanya burung-burung biasa maka mereka tidak punya akal dan tentu tidak perlu dihukum atas tindakannya. Kenyataannya Nabi Sulaiman AS marah besar dan ingin menyembelih Hud-hud karena ketidakhadirannya. Ini menandakan pasukan kelompok burung tsb bukanlah burung2 biasa tapi burung2 yang punya akal dan bisa dimintai pertanggungjawabannya. Ternyata setelah kembali Hud-hud membawa berita tentang kerajaan Saba yang dipimpin Ratu Balqis dan masih menyembah matahari. Sekali lagi kita diperlihatkan kecerdasan si Hud-hud yang dengan cerdasnya bisa menyusup ke kerajaan Saba untuk memata-matai dan mencari informasi. Sebenarnya siapakah si Hud-hud ini? Dan termasuk mahluk burung seperti apakah pasukan kelompok burung Nabi Sulaiman AS ini. Yang jelas pasukan burung tersebut punya kecerdasan dan sebagai tentara tentu punya senjata/daya hancur tersendiri. Sepertinya ini bukan burung biasa, saya cenderung menduga mereka adalah mahluk flying humanoids atau mahluk2 bersayap seperti burung tapi mempunyai kecerdasan seperti manusia.


Informasi tambahan dari Referensi UFOlogy



Ada kemungkinan reptoid adalah mahluk yang berasal dari bumi berdasarkan beberapa referensi :
1.Ditemukannya jenis dinosaurus yang mempunyai otak dan organ optik yang relatif besar oleh Thomas H. Rich (Ahli Paleontologi dari Australia). Jenis ini sepertinya
bisa berevolusi(direkayasa genetik?) menjadi reptoid.
"When Tom Rich discovered Leaellynasaura’s skull (right), he noticed that it also had an unusually large brain for a dinosaur of it's size and that it's optical lobes (the ridge of the brain where messages are received from the eye and are translated into visual images) were extremely oversized and the dinosaurs eyes were remarkably large."
http://www.reptoids.com/Vault/ArticleClassics/antarcti.htm



2.Dale A. Russell (Ahli Geologi dan Paleontologi dari Kanada) berhipotesa bahwa ada kemungkinan dinosaurus bisa berevolusi menjadi mahluk (dinosauroid) yang lebih cerdas seperti manusia
http://www.cosmosmagazine.com/node/1444
3.Boriska anak Indigo dari Rusia sempat mengatakan bahwa dulu ada usaha membuat rekayasa(kombinasi?) genetik manusia dengan reptil
"And he said to someone, “I’m the pilot of a research ship, a scientist, but I will never perform the cross-breeding of human and reptile DNA! It contradicts the rules of natural selection…” and a few Latin words followed..."
http://projectcamelot.org/indigo_boy_from_mars.html
4.Interview dengan Reptoid (Lacerta Files)
"I’m a female reptile being, belonging to a very old reptilian race. We are the native terrans and we live on that planet since millions of years."
http://www.luisprada.com/Protected/the_lacerta_files.htm
5.Hierarki atau kasta paling atas dari Reptoid adalah Reptoid yang bersayap.
Muhammad Isa Dawud dalam bukunya "Penghuni Bumi sebelum Manusia" menyatakan
bahwa ada 18 umat yang berbeda-beda di muka bumi ini sebelum Nabi Adam AS (Walaupun sebenarnya belum tentu mahluk-mahluk itu muncul sebelum Nabi Adam AS, namun hasil penelitiannya perlu diperhitungkan karena memperkuat kemungkinan keberadaan mahluk-mahluk tersebut)
Di antara mereka ada yang memiliki sayap dan suaranya bergemerincing.
Ada yang memanggil mereka bangsa polip.
http://kkawan.blogspot.com/2011/08/siapakah-bangsa-polip-makhluk-sebelum.html
Yang menarik adalah penampakan mahluk seperti manusia bersayap dilaporkan
hampir di seluruh penjuru dunia.
6.Karena reptoid adalah majikan alien grey sepertinya ada juga kemungkinan bahwa
grey juga berasal dari bumi. Menurut keterangan almarhum Phil Schneider pada tahun 1979 dalam sebuah misi pemboran bawah tanah ditemukan sebuah gua besar yang berisikan banyak alien Greys. Dan penyelidikan lebih lanjut mengindikasikan bahwa Greys sudah hidup di bumi selama jutaan tahun.

I was involved in building an addition to the deep underground military base at Dulce, which is probably the deepest base. It goes down seven levels and over 2.5 miles deep. At that particular time, we had drilled four distinct holes in the desert, and we were going to link them together and blow out large sections at a time. My job was to go down the holes and check the rock samples, and recommend the explosive to deal with the particular rock. As I was headed down there, we found ourselves amidst a large cavern that was full of outer-space aliens, otherwise known as large Greys. I shot two of them. At that time, there were 30 people down there. About 40 more came down after this started, and all of them got killed. We had surprised a whole underground base of existing aliens. Later, we found out that they had been living on our planet for a long time, perhaps a million years. This could explain a lot of what is behind the theory of ancient astronauts.
http://www.apfn.org/apfn/phil.htm


(... bersambung...)