Saturday

Misteri jaman Nabi Nuh AS (bagian 2 - Hipotesa Alternatif)



Pada artikel "Misteri jaman Nabi Nuh AS (bagian 1)" dibahas mengenai kemungkinan terjadinya banjir antara 20,000 sampai 30,000 tahun yang lalu. Tidak adanya data kepunahan massal yang cukup besar pada waktu itu oleh penulis diabaikan dengan asumsi bahwa binatang-binatang yang dibawa bahtera bisa diselamatkan dan berkembang biak lagi. Namun sebenarnya asumsi itu tidaklah 100 persen benar karena walaupun binatang-binatang itu bisa diselamatkan maka tetap dibutuhkan waktu agar bisa mencapai populasi yang sama dengan pada waktu sebelum banjir. Memang benar mungkin dengan mukjizat dari Allah SWT dan/atau dengan teknologi yang canggih populasi mahluk-mahluk hidup bisa dipercepat, namun ini baru dugaan yang kemungkinan besar juga tidak 100 persen benar. Jadi seharusnya ada data kepunahan massal mahluk-mahluk hidup pada saat kejadian banjir global di jaman Nabi Nuh AS. Oleh karena itu penulis membuat Hipotesa Alternatif di artikel bagian 2 ini. Fokus dari artikel bagian 2 ini adalah seputar peristiwa kepunahan massal mahluk-mahluk hidup sebagai penanda kejadian banjir global di jaman Nabi Nuh AS.



Dari data kepunahan massal diketahui bahwa angka terbesar dicapai pada masa peralihan Permian-Triassic yaitu sekitar 250 juta tahun yang lalu :
http://en.wikipedia.org/wiki/Extinction_event




Karakteristik dari masa Permian-Triassic (sekitar 250 juta tahun yang lalu) :
https://en.wikipedia.org/wiki/Permian%E2%80%93Triassic_extinction_event

http://www.geocraft.com/WVFossils/Carboniferous_climate.html
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Sauerstoffgehalt-1000mj2.png
http://www.scotese.com/newpage5.htm
http://co2now.org/
  1. Terjadi kepunahan massal besar-besaran : 96% mahluk laut musnah, 70% mahluk bertulang belakang yang hidup di darat musnah, dan sekitar 57% famili/83% genera serangga musnah.
  2. Kadar Oksigen relatif sangat rendah yaitu sekitar 15% (sekarang sekitar 20%). 
  3. Kadar CO2 yang relatif tinggi yaitu sekitar 2000 ppm (sekarang sekitar 400 ppm)
  4. Temperatur rata2 global yang relatif tinggi yaitu sekitar 27 derajat celcius (sekarang sekitar 15 derajat celcius)
  5. Daratan masih relatif terdiri dari 1 benua supercontinent Pangea.
Mungkinkah banjir global di jaman Nabi Nuh AS terjadi pada periode Permian-Triassic yaitu sekitar 250 juta tahun yang lalu?

Sebenarnya kalau mengacu ke Al-Quran surat Al-Isra' ayat 17 dinyatakan bahwa peristiwa banjir Nabi Nuh AS itu sudah sangat lama dan sejak itu sudah sangat banyak kaum yang dibinasakan Allah SWT :

Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. (QS Al-Isra:17)

Namun apakah ada manusia pada periode 250 juta tahun yang lalu ?

Teori mainstream science yang dominan pada saat ini adalah bahwa manusia tercipta dari proses evolusi kera, dimana manusia-kera itu sendiri baru muncul sekitar 2 juta tahun yang lalu.

Namun teori itu  tidak benar seperti yang saya paparkan dalam artikel "Hipotesa asal-usul manusia kera"


Pada bulan Juni 1981 di sebuah tambang di antara Mahanoy City dan Shenandoah, Pennsylvania, AS, Ed Conrad menemukan fosil tengkorak manusia yang sudah membatu di lapisan Carboniferous. Lapisan Carboniferous berusia antara 299 juta tahun dan 359 juta tahun.

Pada tahun 1925 di Odintsovo, Rusia, sebuah fosil otak manusia ditemukan dilapisan yang diperkirakan berusia antara 260 juta tahun sampai 340 juta tahun.

Namun mungkin indikasi fosil manusia tertua adalah yang ditemukan pada tahun 1842 di Freiburg, Jerman yang diperkirakan berusia sekitar 600 juta tahun referensi buku "Geology of Coal,Otto Stutzer". Dan sebenarnya masih banyak-banyak bukti-bukti keberadaan manusia pada masa ratusan juta tahun yang lalu, bisa dilihat di referensi ini :

Mari kita lihat lagi ayat-ayat yang mendeskripsikan peristiwa banjir besar di jaman Nabi Nuh AS :

Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur(tanur) telah memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (QS Huud 40)

Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.
Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. (QS Al-Qomar 11-12)

Pada artikel di bagian ke-1 saya berdalih bahwa sangat mungkin semua sumber air berasal dari perut bumi dan bahkan air hujan nya pun berasal dari uap air perut bumi. Di artikel bagian ke-2 ini saya akan mencoba menganalisa kemungkinan air berasal dari atmosfer (langit) dan dari perut bumi.

Mungkinkah air dari atmosfer ini sedemikian banyaknya sehingga bisa berkontribusi dalam banjir besar? Secara fisika udara (atmosfer) bisa menampung uap air yang lebih banyak bila temperatur bertambah tinggi.




Referensi gambar dari :
http://www.geocraft.com/WVFossils/Carboniferous_climate.html

Berarti kemungkinan pada jaman Nabi Nuh AS temperaturnya relatif lebih tinggi dari sekarang. Dan ini sebenarnya adalah deskripsi kondisi periode Permian-Triassic sekitar 250 juta tahun yang lalu :
  1. Terjadi kepunahan massal besar-besaran : 96% mahluk laut musnah, 70% mahluk bertulang belakang yang hidup di darat musnah, dan sekitar 57% famili/83% genera serangga musnah.
  2. Kadar Oksigen relatif sangat rendah yaitu sekitar 15% (sekarang sekitar 20%). 
  3. Kadar CO2 yang relatif tinggi yaitu sekitar 2000 ppm (sekarang sekitar 400 ppm)
  4. Temperatur rata2 global yang relatif tinggi yaitu sekitar 27 derajat celcius (sekarang sekitar 15 derajat celcius)
  5. Daratan masih relatif terdiri dari 1 benua supercontinent Pangea.
Sebenarnya mungkin temperatur global yang relatif tinggi itu juga yang memicu keluarnya air dari perut bumi, kejadian itu di sebuah ayat dihubungkan dengan kata tanur yang diartikan lepas sebagai "dapur" yang tentunya berhubungan dengan panas atau temperatur yang tinggi.

Kalau dianalisa dari ilmu fisika maka keberadaan uap air di atmosfer juga bisa memicu terjadinya pemanasan global (Global Warming) seperti tersebut di artikel ini :
http://cires.colorado.edu/news/press/2013/watervapor.html

Kadar CO2 di periode Permian-Triassic ini juga relatif tinggi sedangkan kita tahu hal ini akan menyebabkan pemanasan global (Global Warming).



Dan kalau kita bandingkan kadar CO2 sekarang yang menurut kita cukup tinggi yaitu  sekitar 393 ppm dengan kadar CO2 pada periode Permian-Triassic (jaman Nabi Nuh AS?) yaitu sekitar 2000 ppm maka akan terlihat perbedaan yang cukup besar :
http://co2now.org/

Bila kita lihat dalam grafik di atas bahwa sejak sekitar 300 juta tahun yang lalu kadar CO2 naik tajam sampai sekitar 250 juta tahun yang lalu. Padahal menurut mainstream science sekarang kadar CO2 yang dihasilkan dan diserap alam itu seimbang, jadi pasti ada faktor non alami.


Data di tabel di atas menunjukkan bahwa kontribusi manusialah yang terbesar dalam meningkatkan kadar CO2 di masa kini :
http://www.evsroll.com/Carbon_Dioxide_Sources.html


Referensi gambar dari :
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Sauerstoffgehalt-1000mj2.png

Dapat kita lihat dari grafik di atas bahwa sejak sekitar 300 juta tahun yang lalu sampai dengan 250 juta tahun yang lalu kadar oksigen di atmosfer turun drastis (dan pada saat yang sama kadar CO2 naik drastis). Dan sebenarnya ini juga sudah diamati dan dianalisa terjadi pada jaman kita sekarang ini :
http://blogcritics.org/atmospheric-oxygen-levels-fall-as-carbon/

Jadi apakah 250 juta tahun yang lalu populasi manusia sudah mencapai skala global dan berteknologi maju seperti sekarang? 
Menurut saya pribadi sangat besar kemungkinan hal itu terjadi...



Kalau air hujan dari atmosfer bisa berkontribusi dalam menenggelamkan bumi dalam peristiwa banjir besar maka seharusnya pada jaman Nabi Nuh AS lapisan atmosfer bumi lebih tebal sehingga bisa menampung uap air yang lebih banyak.

Ketebalan atmosfer bumi berbanding lurus dengan tekanan atmosfer. Jadi apakah tekanan atmosfer di masa Permian-Triasic 250 juta tahun yang lalu (jaman Nabi Nuh AS?) lebih tinggi?



Ternyata ada kemungkinan tekanan (pressure) atmosfer di masa sekitar 250 juta tahun yang relatif lebih tinggi dari masa sekarang dan ini membuka kemungkinan bahwa lapisan atmosfer bumi pada saat itu juga lebih tebal (lihat garis-kurva c pada gambar).
http://pubs.acs.org/subscribe/archive/ci/30/i12/html/12learn.html
http://www.dinosaurtheory.com/thick_atmosphere.html
http://books.google.com.sg/books?id=01EnRok7qtoC&pg=PA41
http://www.amnh.org/learn/pd/earth/pdf/evolution_earth_atmosphere.pdf http://scariestbookofalltime.blogspot.sg/2012/04/earth-has-lost-98-of-its-atmosphere-due.html


Informasi dari Bible bahwa pada masa Peleg Bumi terbagi-bagi

















Menurut Bible di masa Peleg, Bumi terbagi-bagi, Peleg adalah anak dari Eber, Eber anak dari Salah, Salah anak dari Arpachsad, Arpachsad anak dari Shem (Sam Bin Nuh). Jadi Peleg menurut Bible adalah keturunan kelima dari Nabi Nuh AS

"Menurut  Genesis 10:25 dan 1 Chronicles 1:19, pada masa Peleg Bumi terbagi-bagi"

According to Genesis 10:25 and 1 Chronicles 1:19, it was during the time of Peleg that "the earth was divided".

Dari artikel ini kita mengetahui masa Nabi Nuh AS itu adalah sekitar 250 juta tahun yang lalu, pada masa itu bumi terdiri dari satu benua super besar (super continent) yang bernama Pangea. Pangea terpecah dalam 3 fase besar yaitu :
1.Pada masa Early-Middle Jurassic sekitar 175 juta tahun yang lalu
2.Pada masa Early Cretaceous sekitar 150-140 juta tahun yang lalu
3.Pada masa Cenozoic (Paleocene ke Oligocene) sekitar 60-55 juta tahun yang lalu

Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Peleg#.22And_the_Earth_was_divided.22
https://www.mun.ca/biology/scarr/139412_Pangaea_rotated.jpg
http://en.wikipedia.org/wiki/Pangaea#Rifting_and_break-up


Kemungkinan masa Peleg itu adalah 60-55 juta tahun yang lalu pada saat Pangea mengalami fase akhir pemisahan, jadi dari Bible kita juga bisa mengkonfirmasi bahwa bencana banjir bah Nabi Nuh AS itu terjadi sekitar 250 juta tahun yang lalu.






Kalau kita lihat mitologi India ada kisah terjadinya banjir besar juga yang melibatkan tokoh yang bernama Manu. Kalau diperhatikan kata "Ma-Nu" ini sangat dekat dengan kata "Nuh". 
http://en.wikipedia.org/wiki/Manu_(Hinduism)



Namun menurut mitologi India kejadian banjir besar ini terjadi secara periodik atau berulang-ulang yaitu setiap sekitar 306 juta tahun sekali. Dan kalau kita tambahkan angka 306 juta tahun ke angka 250 juta tahun maka : 306 juta + 250 juta = maka akan kita dapatkan angka 556 juta tahun. Angka 556 juta tahun ini sangat relatif dekat dengan angka munculnya mahluk-mahluk hidup secara serempak secara global sekitar 542 juta tahun yang lalu dalam peristiwa yang disebut "Cambrian Explosion". 
http://en.wikipedia.org/wiki/Cambrian_explosion

Mungkinkah Cambrian Explosion sebenarnya adalah juga peristiwa munculnya mahluk-mahluk hidup setelah peristiwa kepunahan massal oleh banjir besar yang terjadi secara periodik setiap 306 juta tahun?

Untuk sementara penulis belum bisa menjawab pertanyaan ini.



Angka ini juga sebenarnya agak dekat dengan waktu revolusi tata surya (matahari, bumi dan planet-planet lain) mengelilingi galaksi bima sakti yaitu menurut estimasi saat ini adalah antara 225 juta tahun sampai 250 juta tahun.
http://en.wikipedia.org/wiki/Galactic_year




Ada juga mitologi dari cina yang bercerita mengenai tokoh yang bernama Nuwa yang juga sering dihubungkan dengan peristiwa banjir besar. Kata "Nu-wa" ini juga sangat mirip dengan kata "Nuh".  Kronologi ceritanya secara singkat adalah setelah pilar langit runtuh maka mulai terjadi bencana-bencana kebakaran, banjir-banjir besar dan munculnya mahluk-mahluk buas pemakan manusia. Menurut saya pribadi kemungkinan pilar langit yang runtuh itu mengacu ke kondisi atmosfer saat itu (naiknya CO2 dan turunnya O2), sedangkan bencana kebakaran disebabkan oleh naiknya temperatur pada saat itu, bencana banjir ini mungkin mengacu ke banjir besar, dan munculnya mahluk-mahluk buas ini adalah pernyataan yang sangat menarik karena setelah peristiwa Permian Triassic sekitar 250 juta tahun yang lalu (banjir Nabi Nuh AS?) maka mulai muncullah Dinosaurus yaitu sekitar 231 juta tahun yang lalu. Munculnya Dinosaurus ini sangat mungkin  karena kadar O2 yang sangat tipis dan karena O2 sangat tipis maka kemungkinan besar O3(Ozone) juga sangat tipis padahal O3 ini penting sebagai pelindung radiasi UV yang bisa menyebabkan kanker dan mutasi genetik.
http://en.wikipedia.org/wiki/N%C3%BCwa


Jadi bencana oleh api yang mempunyai efek meningkatkan temperatur diikuti oleh bencana banjir, dan ini tercatat di mitologi cina. Dan ini kemungkinan besar mendeskripsikan kondisi alam pada masa Nabi Nuh AS yaitu temperatur global yang relatif tinggi sehingga memicu keluarnya air dari dalam perut bumi dan dari atas langit.




Dalam mitologi suku Hopi sekarang kita berada di fase dunia keempat, sedangkan 3 fase dunia sebelumnya sudah dihancurkan dengan berbagai bencana :
http://www.firstpeople.us/FP-Html-Legends/TokpelaTheFirstWorld-Hopi.html
http://www.firstpeople.us/FP-Html-Legends/TheEndoftheFirstWorld-Hopi.html
http://www.firstpeople.us/FP-Html-Legends/TokpatheSecondWorld-Hopi.html
http://www.firstpeople.us/FP-Html-Legends/TheEndoftheSecondWorld-Hopi.html
http://www.firstpeople.us/FP-Html-Legends/KuskurzatheThirdWorld-Hopi.html
http://www.firstpeople.us/FP-Html-Legends/TheEndoftheThirdWorld-Hopi.html

  1. Dunia Pertama yang dinamakan Tokpela (endless space) : Para manusia di jaman ini sepertinya sangat dekat dengan alam dan binatang serta mempunyai kemampuan telepati dengan sesama manusia dan binatang. Ahlak manusia di jaman ini mulai rusak karena hasutan manusia burung Lavahoya dan manusia ular Katoya. Dunia ini dihancurkan dengan api. Sebelumnya para manusia bumi dibimbing oleh Sotuknang (Dewa Langit) agar mengungsi ke bawah bumi bersama-sama dengan koloni manusia semut (Ant People).
  2. Dunia Kedua yang dinamakan Tokpa (dark midnight)  : Para manusia di jaman ini masih mempunyai kemampuan telepati tapi tidak dekat dengan binatang. Para manusia mulai membuat rumah, perkampungan dan mulai berdagang satu sama lain. Namun ahlak manusia2 lama kelamaan juga rusak dan konflik antar daerah mulai terjadi. Dunia ini dihancurkan oleh pergeseran lempeng bumi sehingga gunung tenggelam masuk ke dalam laut, laut dan danau meluap ke daratan, dan akhirnya  bumi berubah menjadi dingin seperti es. Namun sebelum dihancurkan sekali lagi  para manusia bumi dibimbing oleh Sotuknang (Dewa Langit) agar mengungsi ke bawah bumi bersama-sama dengan koloni manusia semut (Ant People).
  3. Dunia Ketiga yang dinamakan Kuskurza : Para manusia di jaman ini masih mempunyai kemampuan telepati tapi tidak sekuat seperti di jaman sebelumnya. Kota2 besar dan kerajaan2/negara2 besar dibangun di jaman ini. Teknologi sepertinya mencapai taraf yang sangat tinggi di jaman ini. Namun seiring dengan kemajuan teknologi tinggi maka perang antar negara tidak terelakkan, di jaman ini muncullah wahana yang dinamakan patuwvotas atau "tameng terbang" yang bisa terbang sangat cepat dan menyerang negara lain. Akhirnya perang antar negara terjadi di bumi pada jaman ini. Dunia ini dihancurkan oleh banjir besar, para manusia sebagian bisa selamat dengan mengungsi di sejenis perahu besar.
  4. Dunia Keempat adalah jaman dimana kita berada sekarang
Jadi dalam mitologi suku Hopi :

  1. Dunia Pertama dihancurkan oleh api.
  2. DuniaKedua dihancurkan oleh pergeseran lempeng bumi sehingga bumi berubah menjadi dingin seperti es.
  3. Dunia Ketiga dihancurkan oleh banjir besar.

Kalau Dunia Ketiga adalah periode Permian-Triassic sekitar 250 juta tahun yang lalu dimana temperatur relatif tinggi dan terjadi banjir besar yang mengakibatkan kepunahan massal, apakah kita bisa memperkirakan kapan peristiwa yang menghancurkan Dunia Pertama dan Kedua?

Untuk menganalisa hal tersebut kita harus melihat berbagai peristiwa kepunahan massal yang sudah pernah terjadi di bumi kita ini :
http://en.wikipedia.org/wiki/Extinction_event

Berikut ini adalah peristiwa Dunia Ketiga yaitu banjir Nabi Nuh AS yang terjadi pada periode Permian-Triassic sekitar 250 juta tahun yang lalu.

http://en.wikipedia.org/wiki/Permian%E2%80%93Triassic_extinction_event
Permian–Triassic extinction event (End Permian): 251 Ma at the Permian-Triassic transition. Earth's largest extinction killed 57% of all families, 83% of all genera and 90% to 96% of all species.[6] (53% of marine families, 84% of marine genera, about 96% of all marine species and an estimated 70% of land species, including insects.[9] The evidence of plants is less clear, but new taxa became dominant after the extinction.[10] The "Great Dying" had enormous evolutionary significance: on land, it ended the primacy of mammal-like reptiles. The recovery of vertebrates took 30 million years,[11] but the vacant niches created the opportunity for archosaurs to become ascendant. In the seas, the percentage of animals that were sessile dropped from 67% to 50%. The whole late Permian was a difficult time for at least marine life, even before the "Great Dying".

Dunia Kedua dihancurkan oleh pergeseran lempeng bumi yang berakibat mendinginkan temperatur.  Dan peristiwa kepunahan massal terbesar kedua (setelah kepunahan Permian-Triassic 250 juta tahun yang lalu) adalah peristiwa kepunahan massal Ordovician–Silurian yang terjadi sekitar 450 juta tahun yang lalu. Pada periode ini terjadi pergeseran supercontinent Gondwana ke arah kutub selatan, dan akibatnya terjadi pendinginan global (global cooling), ini persis seperti deskripsi suku Hopi.

http://en.wikipedia.org/wiki/Ordovician%E2%80%93Silurian_extinction_event
The Ordovician–Silurian extinction event, the Ordovician extinction, was the second-largest of the five major extinction events in Earth's history in terms of percentage of genera that went extinct and second largest overall in the overall loss of life.Between about 450 Ma to 440 Ma (million years ago), two bursts of extinction, separated by one million years, appear to have happened.This was the second biggest extinction of marine life, ranking only below the Permian–Triassic extinction event. At the time, all known life was confined to the seas and oceans.More than 60% of marine invertebrates died including two-thirds of all brachiopod and bryozoan families. Brachiopods, bivalves, echinoderms, bryozoans and corals were particularly affected. The immediate cause of extinction appears to have been the movement of Gondwana into the south polar region. This led to global cooling, glaciation and consequent sea level fall. The falling sea level disrupted or eliminated habitats along the continental shelves. Evidence for the glaciation was found through deposits in the Sahara Desert. A combination of lowering of sea level and glacially driven cooling are likely driving agents for the Ordovician mass extinction.

Dunia Pertama dihancurkan oleh api, jadi seharusnya temperatur relatif tinggi dan ada peristiwa kepunahan massal. Mungkin ini mengacu ke peristiwa sebelum Cambrian Explosion sekitar 542 juta tahun yang lalu, hipotesa saya adalah ada bencana global yang melibatkan hujan asteroid yang mengarah ke bumi sehingga terjadi banyak impacts yang menimbulkan efek bumi seperti dibakar, oksigen terbakar habis dan semua mahluk yang bersel kompleks nyaris lenyap, namun sulit untuk mendeteksi hal ini karena sejak 542 juta tahun yang lalu sudah beberapa kali terjadi pergantian bentuk supercontinent.

http://en.wikipedia.org/wiki/Cambrian_explosion

The Cambrian explosion, or Cambrian radiation, was the relatively rapid appearance, around 542 million years ago, of most major animal phyla, as demonstrated in the fossil record.This was accompanied by major diversification of other organisms. Before about 580 million years ago, most organisms were simple, composed of individual cells occasionally organized into colonies. Over the following 70 or 80 million years, the rate of evolution accelerated by an order of magnitude and the diversity of life began to resemble that of today. Ancestors of many of the present phyla appeared during this period, with the exception of Bryozoa, which made its earliest known appearance in the Lower Ordovician.


Jadi dalam mitologi suku Hopi bahkan kita bisa memetakan beberapa peristiwa kepunahan massal yang pernah terjadi di muka bumi ini sebelum peristiwa banjir besar Nabi Nuh AS.

Kalau dianalisa secara lebih mendalam sebenarnya peristiwa-peristiwa tersebut juga terdapat dalam mitologi yunani.

Masa Pertama (Golden Age) berakhir dengan dicurinya api oleh Prometheus dan diberikan kepada manusia. Bagi saya pribadi kemungkinan ini mengacu ke bencana yang berhubungan dengan api.

http://en.wikipedia.org/wiki/Golden_Age#The_Golden_Age_in_Europe:_Greece
In Hesiod's version, the Golden Age ended when the Titan Prometheus conferred on mankind the gift of fire and all the other arts. 

Masa Kedua (Silver Age) berakhir dengan banjir Ogygian. Bagi saya pribadi ini kemungkinan menceritakan banjir yang sebenarnya terjadi akibat pergeseran lempeng bumi seperti yang diceritakan suku Hopi.

http://en.wikipedia.org/wiki/Silver_age#Greek_myth
The original silver age (Αργυρόν Γένος) was the second of the five "Ages of Man" described by the ancient poet Hesiod in his poem Works and Days, following the Golden age and preceding the Bronze Age. These people lived for one hundred years as children without growing up, then suddenly aged and died. Zeus destroyed these people because of their impiety, in the Ogygian Deluge.

Masa Ketiga (Bronze Age) berakhir dengan banjir Deucalion. Bagi saya pribadi ini kemungkinan mengacu ke banjir besar Nabi Nuh AS. Dan ada kemiripan juga antara Bronze Age yunani kuno dan Third World suku hopi yaitu keduanya bercerita mengenai konflik/perang antara sesama manusia sebelum kejadian banjir besar.

http://en.wikipedia.org/wiki/Ages_of_Man#Hesiod.27s_Five_Ages
Bronze Age – Men of the Bronze Age were hardened and tough, as war was their purpose and passion. Zeus created these humans out of the ash tree. Their armor was forged of bronze, as were their homes, and tools. The men of this Age were undone by their own violent ways and left no named spirits; instead, they dwell in the "dank house of Hades". This Age came to an end with the flood of Deucalion.


(bersambung ke artikel "Kisah Anak-anak Langit dan Bumi" ...)

Artikel yang sama ada di http://www.islamicufo.org