Mungkinkah planet-planet di tata surya sudah dihuni oleh manusia-manusia yang berasal dari peradaban bumi jaman dahulu yang sudah mencapai taraf teknologi yang sangat tinggi?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut pertama-tama mari kita lihat mitologi dari yunani dan india.
Menurut mitologi yunani kuno para dewa (Titans) masing-masing mempunyai daerah kekuasaan sendiri-sendiri :
- Hyperion : Matahari
- Atlas (Raja pertama Atlantis) : Bulan
- Crius : Mars
- Coeus : Merkurius
- Eurynmedon : Jupiter
- Oceanus : Venus
- Cronus (Bapak dari Zeus) : Saturnus
"The Pelasgian Creation Myth," from Robert Graves' The Greek Myths, v.I, p. 27: Penguin Books, England, 1955
"Next, the goddess created the seven planetary powers, setting a Titaness and a Titan over each. Theia and Hyperion for the Sun; Phoebe and Atlas for the Moon; Dione and Crius for the planet Mars; Metis and Coeus for the planet Mercury; Themis and Eurynmedon for the planet Jupiter; Tethys and Oceanus for Venus; Rhea and Cronus for the planet Saturn."
Pada artikel "Kisah anak-anak Langit dan Bumi" sudah dibahas bahwa para dewa yunani kuno ini kemungkinan adalah manusia juga yang sudah mencapai taraf peradaban yang sangat tinggi. Para dewa (Titans) ini adalah anak-anak dari Uranus (Langit) dan Gaia (Bumi).
Dan sebenarnya di jaman yunani kuno para pemikir sudah menduga bahwa para dewa dan para manusia biasa itu kemungkinan bersaudara dan berasal dari satu keturunan.
Pindar seorang penyair yunani (522-443 SM) dalam Nemean Ode ke-6 menyatakan bahwa : "Ada satu ras manusia, satu ras dewa, keduanya berasal dari satu ibu. Tapi sebuah kekuatan memecah kita, sehingga satu pihak tidak mencapai apapun, sedangkan pihak yang lain mencapai kemajuan setinggi langit dan berhasil membuat kota-kota abadi".
"Prometheus: Archetypal Image of Human Existence", page 22 ,Karl Kerényi
"There is one/race of men, one race of gods; both have breath/of life from a single mother. But sundered power/holds us divided, so that one side is nothing, while on the other the brazen sky is established/a sure citadel forever..."
Hal yang sama juga dinyatakan oleh Hesiod yang juga seorang penyair yunani (750-650 SM) dalam karyanya "Works and Days" : "Bahwa para dewa dan para manusia biasa berasal dari satu keturunan ... ".
"Prometheus: Archetypal Image of Human Existence", page 23 ,Karl Kerényi
"how the gods and mortal men sprang from one source..."
Kalau mau dianalisa dengan logika maka seharusnya para Titans itu mewakili keturunan para penghuni Bahtera Nabi Nuh AS. Sejak Banjir Bah peradaban manusia di bumi dimulai kembali oleh para penghuni Bahtera karena itu bisa saja para penghuni Bahtera Nabi Nuh AS diangkat menjadi raja dan setelah meninggal disembah bagaikan dewa.
Setidaknya ada 3 tokoh dalam mitologi yunani kuno yang dianggap para peneliti berkaitan dengan keturunan Nabi Nuh AS :
- Cronus (Bapak Zeus dan Poseidon) : Ham Bin Nuh
- Iapetus (Bapak Atlas) : Yafits Bin Nuh
- Poseidon (Pendiri Atlantis) : Sidon Bin Canaan Bin Ham Bin Nuh
Kalau para Titans adalah keturunan Nabi Nuh AS mengapa mereka pindah atau menetap di luar Bumi?
Jawabannya kemungkinan karena bencana global karena kalau kita berbasiskan hipotesa bahwa banjir bah terjadi sekitar 250 juta tahun yang lalu (kepunahan massal permian-triassic) maka setelah itu sekitar 65 juta tahun yang lalu juga terjadi bencana global lainnya (kepunahan massal Cretaceous–Paleogene atau K–Pg) yang menyebabkan kepunahan massal (walaupun tidak sedahsyat permian-triassic) mahluk hidup termasuk diantaranya kepunahan dinosaurus.
Setelah bencana global K-Pg maka bumi otomatis tidak layak bumi dan peradaban manusia bila sudah mencapai taraf teknologi tinggi pasti akan keluar dari bumi dan mencoba membangun koloni-koloni di luar bumi.
(bersambung ...)