Bahtera Nabi Nuh AS mendarat di pegunungan/pulau Malaya?
Dalam artikel "Kaum Aad, Menara Babel, Atlantis dan kaum Tsamud" dan "Misteri kisah manusia-manusia raksasa : Nephilim dan kaum Ad" sudah dijelaskan mengenai asal-usul, karakteristik dan kapan perkiraan munculnya kaum Aad. Dalam artikel ini akan dicoba dianalisa mengenai kemungkinan lokasi peradaban kaum Aad.
Kaum Aad dalam Al Qur'an disebutkan terkenal dengan Pilar-Pilarnya yang sangat tinggi yang belum pernah dibuat sebelumnya di muka bumi. Deskripsi ini mirip dengan kisah Tower of Babel yang dalam kitab Jubilee disebutkan mempunyai tinggi sekitar 2500 meter. Nama kota kaum Aad adalah Iram yang bisa diartikan sebagai bercahaya. Lokasi Tower of Babel adalah di sebuah tempat yang bernama Shiinaar (yang dalam bahasa Melayu juga berarti bercahaya) yang terletak di arah timur tempat kaum Nabi Nuh AS bermukim setelah banjir besar.
Dalam artikel "Misteri Jaman Nabi Nuh" telah dibahas mengenai proses terjadinya Banjir Bah yaitu karena keluarnya sumber air dari dalam bumi dan kemungkinan terjadinya perang saudara antara sesama manusia sebelum kejadian Banjir Bah. Namun analisa yang lebih tepat ada di artikel yang kedua yaitu "Misteri Jaman Nabi Nuh AS Bagian Kedua Hipotesa Alternatif" yang mengambil kesimpulan bahwa peristiwa Banjir Bah Nabi Nuh AS terjadi sekitar 250 juta tahun yang lalu dimana pada masa itu terjadi kepunahan massal besar-besaran sehingga lebih dari 96% mahluk laut dan 70% mahluk darat bertulang belakang punah. Namun yang tetap masih menjadi misteri adalah dimanakah bahtera Nabi Nuh AS berlabuh dan memulai kembali peradaban manusia?
Menurut mitologi india "Vaivasvata Manu" (yang mirip dengan cerita Nabi Nuh AS) setelah banjir besar, bahtera Manu terdampar di atas pegunungan "MALAYA" (Ancient Super Volcano Toba?).
http://en.wikipedia.org/wiki/Manu_(Hinduism)
"According to the Matsya Purana, his boat was perched after the deluge on the top of the Malaya Mountains ... "
Namun bisakah dipercaya sumber yang berasal dari India ini? Dalam artikel Misteri Jaman Nabi Nuh AS Bagian Kedua Hipotesa Alternatif" dapat diambil kesimpulan bahwa peristiwa Banjir Bah Nabi Nuh AS terjadi sekitar 250 juta tahun yang lalu, dan satu-satunya mitologi di muka bumi ini yang menceritakan kejadian Banjir Bah sekitar ratusan juta tahun yang lalu hanyalah mitologi Manu dari India. Namun apakah peradaban manusia sudah muncul ratusan juta tahun yang lalu? Dalam artikel "Peradaban Manusia kemungkinan sudah berusia trilyunan tahun" dibahas mengenai kemungkinan dimulainya peradaban manusia trilyunan tahun yang lalu.
Kata MALAYA diduga berasal dari kata "malaia" dari bahasa Dravida yang berarti bukit atau "pegunungan".
Di Al-Qur'an disebutkan bahtera Nabi Nuh AS berlabuh di Judiyy. Salah satu tafsir arti kata Judiyy adalah "pegunungan".
http://en.wikipedia.org/wiki/Manu_(Hinduism)
"According to the Matsya Purana, his boat was perched after the deluge on the top of the Malaya Mountains ... "
Namun bisakah dipercaya sumber yang berasal dari India ini? Dalam artikel Misteri Jaman Nabi Nuh AS Bagian Kedua Hipotesa Alternatif" dapat diambil kesimpulan bahwa peristiwa Banjir Bah Nabi Nuh AS terjadi sekitar 250 juta tahun yang lalu, dan satu-satunya mitologi di muka bumi ini yang menceritakan kejadian Banjir Bah sekitar ratusan juta tahun yang lalu hanyalah mitologi Manu dari India. Namun apakah peradaban manusia sudah muncul ratusan juta tahun yang lalu? Dalam artikel "Peradaban Manusia kemungkinan sudah berusia trilyunan tahun" dibahas mengenai kemungkinan dimulainya peradaban manusia trilyunan tahun yang lalu.
Kata MALAYA diduga berasal dari kata "malaia" dari bahasa Dravida yang berarti bukit atau "pegunungan".
Di Al-Qur'an disebutkan bahtera Nabi Nuh AS berlabuh di Judiyy. Salah satu tafsir arti kata Judiyy adalah "pegunungan".
Sebagai tambahan referensi Melayu atau Malayu adalah nama sebuah kerajaan kuno yang terletak di mulut sungai Batang Hari, Propinsi Jambi. Kata Malayu sendiri ditemukan pada sebuah patung di Padang Rocore yang diperkirakan berasal dari tahun 1286 M. Di dalam catatan2 kuno Cina pada periode sekitar abad ke-7 Masehi ditemukan kata "Mo-lo-yeu", di catatan2 yang lain ditemukan kata "Ma Li Yi Er" dan "Wu Lai Yu". Marco Polo juga mereferensikan sebuah daerah di bagian selatan Semenanjung Melayu sebagai "Malauir"
Dan sebenarnya bila dilihat secara geologis kepulauan Malaya (Sumatera) memang sudah terbentuk sekitar 250 juta tahun yang lalu seperti terlihat pada gambar dan referensi link di bawah :
Referensi :
Kemungkinan yang dimaksud dengan Gunung Malaya adalah Gunung Purba Super Volcano Toba. Sekitar 75,000 tahun yang lalu Super Volcano Toba mengeluarkan letusan yang nyaris memusnahkan populasi manusia di bumi. Itu baru sekitar 75,000 tahun yang lalu, bayangkan ukuran fisik Ancient Super Volcano Toba sekitar 250 juta tahun yang lalu. Menariknya legenda Samosir di danau Toba juga menceritakan mengenai banjir besar dan hubungannya dengan ikan mirip dengan mitologi manu di India.
Malaya adalah nama pulau (dan juga nama gunung) tempat kerajaan Alengka Rahwana berada
Kemungkinan cerita Ramayana adalah kisah nyata sudah pernah dibahas pada artikel "Era Treta Yuga (Kisah Ramayana dan Perang antar planet Devas-Ashuras)". Menariknya dalam kisah Ramayana disebutkan mengenai keberadaan sejenis wahana terbang yang bernama "Pushpaka".
Namun tahukah anda bahwa kemungkinan pulau Alengkanya Rahwana itu adalah pulau Sumatera?
Dalam Ramayana kemungkinan juga ada referensi mengenai pulau Sumatera dan Jawa.
Para Vanara dikerahkan oleh Sugriva atas perintah Rama untuk mencari Sita di daerah sekitar Yava menurut kitab Ramayan karangan Valmiki.
Referensi :
http://www.valmikiramayan.net/kishkindha/sarga40/kishkindha_40_prose.htm
"Oh, forest dwelling vanara-s, you shall search on the mountains and in the townships that are steeped in the ocean. And you have to search on the peak of Mt. Mandara, where some extensive and unsightly beings are harboured, and at places where some other beings live with odd physical features. Some of them have no ears, while some have their lips as their ears. Some are with grisly faces like iron-faced-beings while some beings, although they are single-footed, yet they are very rapid. While some tribals are unkillable and mighty man-eaters, some other have golden complexion, and they will be pleasant in their appearance with towering wisps. Some other tribals who live on islands budging underwater as they are raw fish eaters and they are observed upon as horrific man-tigers i.e., half-man and half-tiger, like mermaids. All of their dwellings are to be searched in jambuu dwiipa, the tableland that contains bharata varSa, namely India. And you have to go beyond this to other easterly places that are reachable either by mountaineering, or by hopping, or even by boating.
"You strive hard in the island of Yava, which will be splendorous with seven kingdoms, like that even in Golden and Silver islands that are enwreathed with gold-mines, in and around Yava islands. On crossing over Yava Island, there is a mountain named Shishira, which touches heaven with its peak, and which gods and demons adore. You shall collectively rake through all the impassable mountains, waterfalls, and forests in these islands for the glorious wife of Rama.
Kalau mengacu ke dugaan bahwa kisah Ramayana ini terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu maka pada saat itu pulau Jawa dan Sumatera belum terpisah.
Referensi :
http://sains.kompas.com/read/2011/11/21/00320643/Ketika.Jawa.dan.Sumatera.Terpisah
http://www.ees.lanl.gov/geodynamics/Wohletz/Krakatau.htm
http://www.ees.lanl.gov/geodynamics/Wohletz/Krakatau_6th_Century.pdf
http://www.sahultime.monash.edu.au/fullScreen.html
Jadi acuan ke pulau Yava (Java) itu mungkin mengacu ke gabungan pulau Jawa dan Sumatera pada periode sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Keberadaan gunung Proto Toba mungkin dideskripsikan dengan pegunungan Shishira yang sampai menyentuh langit.
Sumatera(MALAYA DVIPA?) terdapat dalam teks Vayu Purana, dan kerajaan Ravana disebutkan terletak di MALAYA DVIPA. Di MALAYA DVIPA (Pulau Melayu=Sumatera) terdapat MALAYA MOUNTAIN (Pegunungan Malayu = Supervolcano Toba?).
http://books.google.com/books?id=os1wPNHRrbEC&pg=PA70
In the Vayu Purana (Bhuvanavinyasa, ch.48), the author describes the six isles round about Jambu Dvipa, as follows :
(i)Anga Dvipa, (ii)YAVA DVIPA, (iii)MALAYA DVIPA, (iv)Kusa Dvipa, (v)Sankha Dvipa and (vi)Varaha Dvipa. The third in the above list, viz., MALAYA DVIPA is further described in verses 20-30 of the same chapter.It is said about this island that there are many gold mines there and the population consist of several classes of Mlecchas. There is a great mountain named Malaya containing silvermines. Heavenly bliss is obtained on the mountain on every Parva or Amavasya day. The famous Trikuta mountain is also situated on this island. The mountain is very extensive and has several beautiful valleys and summits. The great city called Sri Lanka is founded on one of the slopes of this mountains. Its length is hundred Yojanas while its breadth is 30 Yojanas. To The east of this island lies a great Siva temple in a holy place called Gokarna.
Pulau Srilangka yang sekarang dianggap adalah tempat kerajaan Ravana sebenarnya tidak memenuhi kriteria ukuran, karena kerajaan Alengka Ravana mempunyai panjang sekitar 1288 km. Pulau Sumatera lebih masuk akal dalam hal ini.
http://en.wikipedia.org/wiki/Lanka
The Ramayana, as also several other surviving Hindu texts, clearly state that Ravana's Lanka was situated 100 Yojanas (800 miles or around 1288 kilometres) away from mainland India.
The city itself is described as being 100 Yojanas (800 miles or 1288 kilometres) long and 30 Yojanas (240 miles or 386.4 kilometres) in breadth.
Dalam artikel "Hipotesa asal-usul manusia kera" saya memperkirakan bahwa peristiwa Ramayana terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu. Dugaan saya pada waktu itu kepulauan Nusantara sudah terbentuk seperti sekarang namun Semenanjung Melayu terendam di bawah laut, Semenanjung Melayu inilah yang kemudian dinaikkan permukaannya dan dibuat sebagai jembatan agar bisa mencapai Alengka (Sumatera/Malaya). Ada peta perkiraan geologis yang memperkirakan kondisi sekitar 14 juta tahun yang lalu dan di masa itu memang sebagian Semenanjung Melayu berada di bawah laut dan karenanya sangat mungkin bahwa masa setelah itu yaitu sekitar 2 juta tahun yang lalu Semenanjung Melayu memang terendam di bawah laut. Berikut peta dan dan referensi link nya :
Referensi :
http://www.scotese.com/miocene.htm
Sebenarnya ada indikasi bahwa manusia berfisik raksasa pernah menghuni pulau Sumatera, di Tapak Tuan, Aceh Selatan ada sebuah bekas tapak kaki raksasa dengan ukuran sekitar 5 meter.
Referensi :
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/06/23/pantai-legenda-di-aceh-selatan-466553.html
Menurut mitologi setempat Tuan Tapa pemilik tapak kaki raksasa tersebut menyelamatkan seorang putri dari India dari cengkeraman para Naga dari Cina. Kisah ini mirip dengan Ramayana dimana ada raksasa dan putri dari India namun di Sumatera raksasanya menjadi tokoh protagonis dan bukan antagonis, analisa bahwa Rahwana adalah tokoh protagonis pernah diutarakan oleh Agus Sunyoto dalam bukunya Rahwana Tattwa. Sebagai tambahan informasi di sekitar lokasi juga terdapat makam Tuan Tapa yang mempunyai panjang sekitar 20 meter.
Referensi :
http://demaljaktsa.wordpress.com/2013/04/19/alkisah-naga-menjemput-putri-melawan-petapa-yang-bijak-dan-sakti/
Namun tahukah anda bahwa kemungkinan pulau Alengkanya Rahwana itu adalah pulau Sumatera?
Dalam Ramayana kemungkinan juga ada referensi mengenai pulau Sumatera dan Jawa.
Para Vanara dikerahkan oleh Sugriva atas perintah Rama untuk mencari Sita di daerah sekitar Yava menurut kitab Ramayan karangan Valmiki.
Referensi :
http://www.valmikiramayan.net/kishkindha/sarga40/kishkindha_40_prose.htm
"Oh, forest dwelling vanara-s, you shall search on the mountains and in the townships that are steeped in the ocean. And you have to search on the peak of Mt. Mandara, where some extensive and unsightly beings are harboured, and at places where some other beings live with odd physical features. Some of them have no ears, while some have their lips as their ears. Some are with grisly faces like iron-faced-beings while some beings, although they are single-footed, yet they are very rapid. While some tribals are unkillable and mighty man-eaters, some other have golden complexion, and they will be pleasant in their appearance with towering wisps. Some other tribals who live on islands budging underwater as they are raw fish eaters and they are observed upon as horrific man-tigers i.e., half-man and half-tiger, like mermaids. All of their dwellings are to be searched in jambuu dwiipa, the tableland that contains bharata varSa, namely India. And you have to go beyond this to other easterly places that are reachable either by mountaineering, or by hopping, or even by boating.
"You strive hard in the island of Yava, which will be splendorous with seven kingdoms, like that even in Golden and Silver islands that are enwreathed with gold-mines, in and around Yava islands. On crossing over Yava Island, there is a mountain named Shishira, which touches heaven with its peak, and which gods and demons adore. You shall collectively rake through all the impassable mountains, waterfalls, and forests in these islands for the glorious wife of Rama.
Kalau mengacu ke dugaan bahwa kisah Ramayana ini terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu maka pada saat itu pulau Jawa dan Sumatera belum terpisah.
Referensi :
http://sains.kompas.com/read/2011/11/21/00320643/Ketika.Jawa.dan.Sumatera.Terpisah
http://www.ees.lanl.gov/geodynamics/Wohletz/Krakatau.htm
http://www.ees.lanl.gov/geodynamics/Wohletz/Krakatau_6th_Century.pdf
http://www.sahultime.monash.edu.au/fullScreen.html
Jadi acuan ke pulau Yava (Java) itu mungkin mengacu ke gabungan pulau Jawa dan Sumatera pada periode sekitar 2 juta tahun yang lalu.
Keberadaan gunung Proto Toba mungkin dideskripsikan dengan pegunungan Shishira yang sampai menyentuh langit.
Sumatera(MALAYA DVIPA?) terdapat dalam teks Vayu Purana, dan kerajaan Ravana disebutkan terletak di MALAYA DVIPA. Di MALAYA DVIPA (Pulau Melayu=Sumatera) terdapat MALAYA MOUNTAIN (Pegunungan Malayu = Supervolcano Toba?).
http://books.google.com/books?id=os1wPNHRrbEC&pg=PA70
In the Vayu Purana (Bhuvanavinyasa, ch.48), the author describes the six isles round about Jambu Dvipa, as follows :
(i)Anga Dvipa, (ii)YAVA DVIPA, (iii)MALAYA DVIPA, (iv)Kusa Dvipa, (v)Sankha Dvipa and (vi)Varaha Dvipa. The third in the above list, viz., MALAYA DVIPA is further described in verses 20-30 of the same chapter.It is said about this island that there are many gold mines there and the population consist of several classes of Mlecchas. There is a great mountain named Malaya containing silvermines. Heavenly bliss is obtained on the mountain on every Parva or Amavasya day. The famous Trikuta mountain is also situated on this island. The mountain is very extensive and has several beautiful valleys and summits. The great city called Sri Lanka is founded on one of the slopes of this mountains. Its length is hundred Yojanas while its breadth is 30 Yojanas. To The east of this island lies a great Siva temple in a holy place called Gokarna.
Pulau Srilangka yang sekarang dianggap adalah tempat kerajaan Ravana sebenarnya tidak memenuhi kriteria ukuran, karena kerajaan Alengka Ravana mempunyai panjang sekitar 1288 km. Pulau Sumatera lebih masuk akal dalam hal ini.
http://en.wikipedia.org/wiki/Lanka
The Ramayana, as also several other surviving Hindu texts, clearly state that Ravana's Lanka was situated 100 Yojanas (800 miles or around 1288 kilometres) away from mainland India.
The city itself is described as being 100 Yojanas (800 miles or 1288 kilometres) long and 30 Yojanas (240 miles or 386.4 kilometres) in breadth.
Dalam artikel "Hipotesa asal-usul manusia kera" saya memperkirakan bahwa peristiwa Ramayana terjadi sekitar 2 juta tahun yang lalu. Dugaan saya pada waktu itu kepulauan Nusantara sudah terbentuk seperti sekarang namun Semenanjung Melayu terendam di bawah laut, Semenanjung Melayu inilah yang kemudian dinaikkan permukaannya dan dibuat sebagai jembatan agar bisa mencapai Alengka (Sumatera/Malaya). Ada peta perkiraan geologis yang memperkirakan kondisi sekitar 14 juta tahun yang lalu dan di masa itu memang sebagian Semenanjung Melayu berada di bawah laut dan karenanya sangat mungkin bahwa masa setelah itu yaitu sekitar 2 juta tahun yang lalu Semenanjung Melayu memang terendam di bawah laut. Berikut peta dan dan referensi link nya :
Referensi :
http://www.scotese.com/miocene.htm
Sebenarnya ada indikasi bahwa manusia berfisik raksasa pernah menghuni pulau Sumatera, di Tapak Tuan, Aceh Selatan ada sebuah bekas tapak kaki raksasa dengan ukuran sekitar 5 meter.
Referensi :
http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/06/23/pantai-legenda-di-aceh-selatan-466553.html
Menurut mitologi setempat Tuan Tapa pemilik tapak kaki raksasa tersebut menyelamatkan seorang putri dari India dari cengkeraman para Naga dari Cina. Kisah ini mirip dengan Ramayana dimana ada raksasa dan putri dari India namun di Sumatera raksasanya menjadi tokoh protagonis dan bukan antagonis, analisa bahwa Rahwana adalah tokoh protagonis pernah diutarakan oleh Agus Sunyoto dalam bukunya Rahwana Tattwa. Sebagai tambahan informasi di sekitar lokasi juga terdapat makam Tuan Tapa yang mempunyai panjang sekitar 20 meter.
Referensi :
http://demaljaktsa.wordpress.com/2013/04/19/alkisah-naga-menjemput-putri-melawan-petapa-yang-bijak-dan-sakti/
Long Iram adalah nama tempat di Kalimantan yang dilewati garis Khatulistiwa
Dengan acuan bahwa pegunungan Malaya ada di Sumatera maka lokasi Iram seharusnya berada di sebelah timur pulau Sumatera. Pulau Kalimantan berada di sebelah timur pulau Sumatera, dan kebetulan Long Iram adalah juga nama suatu tempat di Kutai Barat, Kalimantan Timur yang dilewati garis Khatulistiwa. Iram adalah juga nama tempat peradaban kaum Aad sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur'an.
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Aad?
(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi,
yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,
(QS: Al-Fajr 6-8)
Kersik Luway "Padang Pasir" di tengah-tengah rimba lebat Kalimantan
Menurut Al-Qur'an Surat Al-Ahqaf (46:21) kaum Aad berlokasi disebuah tempat yang dinamakan Ahqaf atau "bukit-bukit pasir", dan kemungkinan pasir-pasir itu adalah sisa-sisa dari puing-puing peradaban kaum Aad.
Dan ingatlah (Hud) saudara kaum Aad yaitu ketika dia memberi peringatan kepada kaumnya di Al Ahqaaf (Bukit Pasir) dan sesungguhnya telah terdahulu beberapa orang pemberi peringatan sebelumnya dan sesudahnya (dengan mengatakan): "Janganlah kamu menyembah selain Allah, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab hari yang besar".
(QS: Al-Ahqaaf Ayat: 21)
Dan juga pada (kisah) Aad ketika Kami kirimkan kepada mereka angin yang membinasakan, angin itu tidak membiarkan satupun yang dilaluinya, melainkan dijadikannya seperti serbuk.
(QS: Adz-Dzariyat : 41-42)
Dan menariknya di Kutai Barat, Kalimantan Timur terdapat Cagar Alam Kersik Luway yang merupakan "Padang Pasir" di tengah-tengah rimba lebat Kalimantan pada ketinggian antara 125 dan 200 meter. Sangatlah kebetulan bahwa "Long Iram" dan "Padang Pasir Kersik Luway" kedua-duanya terletak di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Ini semakin menguatkan dugaan bahwa daerah tersebut kemungkinan merupakan lokasi kaum Aad.
Segitiga Bermuda di Kalimantan Timur?
Fenomena ini sangat dekat lokasinya dengan Long Iram dan Kersik Luway di Kutai Barat, Kalimantan Timur yang saya duga merupakan lokasi peradaban kaum Aad
Selain Segitiga Bermuda dan Laut Setan, beberapa belahan dunia sudah tentu ada kawasan, daerah atau lokasi yang dipercaya memiliki misteri, termasuk di Kalimantan Timur, yakni pada salah satu kawasan itu adalah yang meliputi daerah di Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupen Kutai Kartanegara.
"Segitiga Kaltim" atau katakan saja sebagai "kawasan angker di kaltim", diduga terletak di sekitar kawasan yang menjadi bagian dari "heart of Borneo" meliputi kawasan pedalaman Provinsi Kalimantan Timur.Pada kawasan itu, umumnya memiliki hutan yang masih lebat serta terdapat lembah-lembah serta gunung-gunung cukup tinggi karena sekitar 1.000-1.800 meter.Jangan berharap menemukan kata-kata "Segitiga Kaltim" itu dikamus elektronik atau mesin pencari google, bahkan bisa fenomena itu hanya diketahui beberapa pilot pesawat perintis yang pernah melintasi kawasan itu.
...
Bermula dari keterlibatan paranormal itu, kemudian sejumlah pilot pesawat perintis yang meminta identitasnya tidak disebutkan mengakui ada beberapa titik di jantung rimba Borneo yang sebenarnya cukup rawan bagi keselamatan penerbangan, yakni sering terganggunya alat-alat navigasi pesawat sepertinya di kawasan itu ada medan magnit yang kuat. Beberapa pilot perintis mengungkapkan bahwa jika ditarik garis imajiner maka kawasan yang dianggap angker itu (navigasi penerbangan sering terganggu saat melintasi kawasan tersebut) meliputi garis segitiga di antara tiga gunung di jatung rimba pedalaman Kaltim itu, salah satunya adalah Gunung Halau (1.892 m).Mungkin kerawanan di kawasan itu sangat berbeda dengan kawasan Segitiga Bermuda yang sudah menelan puluhan kapal dan pesawat terbang namun setidaknya kawasan yang dikenal sebagai bagian dari "heart of Borneo" itu menyimpan sekelumit cerita misteri.
...
Referensi :
Jaring-jaring Energi di Bumi
Dalam bukunya "Anti-Gravity and the World Grid" David Hatcher Childress menganalisa dugaan bahwa terdapat banyak titik-titik energi yang kalau digabung menjadi seperti jaring-jaring energi atau "The Planetary Grid System". Yang menariknya titik nomor 26 terletak di Kalimantan/Borneo (atau tepatnya di Kalimantan Timur).
Referensi :
Anti-Gravity and the World Grid - David Hatcher Childress halaman 21
Ancient Stones Speak: A Journey to the World's Most Mysterious Megalithic Sites,
David D. Zink, Dutton 1979.
Mitologi Batara Guru
Mitologi Batara Guru di Nusantara terdapat di suku Batak, Luwu Sulawesi dan Jawa. Di ketiga tempat tersebut Batara Guru disebut sebagai pembimbing dan pendiri peradaban manusia. Mengapa mitologi Batara Guru bisa ada di 3 tempat tersebut di atas? Jawaban dari pertanyaan tersebut mungkin bisa sangat bervariasi, namun saya menemukan bahwa sekitar 85 juta tahun yang lalu Pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi Barat memang sudah menyatu. Sangatlah mungkin bahwa peradaban kaum Aad dimulai di Nusantara sekitar 85 juta tahun yang lalu :
Referensi :
Referensi :
Seseorang bernama Arian Kula secara tidak sengaja pada bulan Desember 2008 dengan menggunakan Google Earth menemukan pola-pola yang mirip Struktur Kota Kuno pada sebuah danau di Kalimantan Timur. Tempat ini masih satu daerah dengan Long Iram.
Anggrek Hitam Kersik Luway
Siapa yang tak mengenal anggrek hitam (Coelogyne pandurata)?Keelokannya telah tersohor ke seantero Indonesia bahkan dunia. Flora ini merupakan spesies asli Kalimantan. Salah satu habitatnya berada di Cagar Alam Padang Luway yang secara administrasi terletak di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Sekolaq Darat, Kecamatan Melak dan Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Referensi :
http://bksdakaltim.dephut.go.id/read/news/2012/99/anggrek-hitam-cagar-alam-padang-luway.htmlMenariknya salah satu penelitian menyatakan bahwa tanaman Anggrek kemungkinan adalah tanaman purba karena sudah muncul sekitar 76-84 juta tahun yang lalu pada periode Late Cretaceous di jaman dinosaurus.
"...This indicates orchids may have arisen 76 to 84 million years ago during the Late Cretaceous...."
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae#Evolution
Ini menarik sekali karena pemunculan anggrek sekitar 84 juta tahun yang lalu mirip dengan periode bersatunya Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Barat sekitar 85 juta tahun yang lalu.
Mahluk-mahluk raksasa yang hidup sekitar 85 juta tahun yang lalu
Dan periode 85 juta tahun yang lalu itu kemungkinan juga berhubungan dengan deskripsi fisik kaum Aad.
Kaum Aad dalam Al-Qur'an juga diindikasikan mempunyai fisik raksasa. Lebih lengkapnya mengenai kaum Aad bisa dilihat di artikel "Kaum Aad, Menara Babel, Atlantis dan kaum Tsamud".
Untuk menganalisa lebih dalam mengenai kaum Aad mari kita lihat ayat-ayat mengenai kaum Aad di dalam Al-Qur'an :
Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS Al-A'raf:69)
Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami. (QS Al-Fushilat:15)
Jadi kaum Aad adalah kaum yang berfisik raksasa yang menggantikan kaum Nabi Nuh AS, artinya masa kaum Aad kemungkinan adalah setelah masa 250 juta tahun yang lalu atau setelah masa banjir bah.
Sekitar 95-85 juta tahun yang lalu kadar Oksigen mencapai tingkat yang lumayan tinggi yaitu sekitar 30% (sekarang hanya 20%) sangat mungkin bahwa pada saat itulah kaum Aad mulai muncul di muka bumi. Karena fisik raksasa antara lain dipengaruhi oleh kadar Oksigen.
Referensi :
Menariknya angka 85 juta tahun yang lalu itu adalah periode menyatunya pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi Barat untuk yang pertama kalinya. Dan kita tahu Long Iram itu letaknya di garis khatulistiwa, sedangkan menurut data-data pengukuran kadar Oksigen di atmosfer itu konsentrasi terbesarnya di lapisan Troposphere, sedangkan lapisan Troposphere di sekitar khatulistiwa itu relatif sangat besar (rata2 10 mil, 1 mil=1.6km) dibandingkan misalnya di ujung2 kutub (rata2 5 mil). Jadi lokasi konsentrasi Oksigen terbesar sekitar 85 juta tahun yang lalu sangat mungkin adalah juga di sekitar khatulistiwa, ini menguatkan dugaan bahwa Long Iram, Kalimantan Timur merupakan tempat lokasi kaum Aad.
Sebagai perbandingan salah satu dinosaurus terbesar yaitu Argentinosaurus yang mempunyai panjang sekitar 35 meter dan berat sekitar 100 ton muncul sekitar 96–94 juta tahun yang lalu (memang dinosaurus terbesar Amphicoelias Fragillimus diperkirakan muncul di akhir jaman Jurassic sekitar 150 juta tahun yang lalu, namun setelah itu ada bencana kepunahan massal dan evolusi pertumbuhan dinosaurus kemungkinan besar dimulai dari awal lagi).
Sebagai perbandingan salah satu dinosaurus terbesar yaitu Argentinosaurus yang mempunyai panjang sekitar 35 meter dan berat sekitar 100 ton muncul sekitar 96–94 juta tahun yang lalu (memang dinosaurus terbesar Amphicoelias Fragillimus diperkirakan muncul di akhir jaman Jurassic sekitar 150 juta tahun yang lalu, namun setelah itu ada bencana kepunahan massal dan evolusi pertumbuhan dinosaurus kemungkinan besar dimulai dari awal lagi).
Referensi :
Seorang ilmuwan ahli Palaeobiologist bernama John VandenBrooks dari Arizona State University, AS menyatakan bahwa tim riset nya telah berhasil membuktikan bahwa kadar
oksigen mempengaruhi besar ukuran serangga. Dalam percobaannya tim riset nya telah mencoba melakukan simulasi kadar oksigen tinggi 31% (mencontoh kadar oksigen pada periode 95-85 juta tahun yang lalu yang bisa mencapai 30% dan jaman Carboniferous pada periode 300 juta tahun yang lalu yang bisa mencapai 35%) kepada fruit flies(lalat buah), beetles(kumbang), dragonflies(capung) dan cockroaches(kecoak). Hasilnya lalat buah, kumbang dan capung ternyata mengalami pembesaran badan sedang kecoak tidak. Capung mengalami pembesaran badan sampai dengan 15% pada kadar oksigen tinggi (31%), dan mengalami pengecilan badan sampai dengan 20% pada kadar oksigen rendah (12%).
Referensi :
Big insects provide big answers about oxygen (Arizone State University Web Site)
Mahluk-mahluk hidup raksasa di Kalimantan Timur
Dan menariknya di daerah Kalimantan Timur ini jugalah kita menemukan mahluk-mahluk hidup yang berukuran raksasa.
Buaya Raksasa berukuran panjang 6 meter dan lebar 1 meter ditemukan pada tahun 2012 di Santan, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Pohon ulin (Eusideroxylon Zwageri) salah satu pohon besar di dunia yang berada di Sangkima, menjadi ikon Taman Nasional Kutai (TNK) di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Pohon berdiameter 2,47 meter itu diperkirakan telah berusia lebih dari seribu tahun.
Tikus besar yang mengeluarkan air liur beracun ditemukan di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Tikus itu diduga Solenodon, jenis tikus primitif raksasa berbisa yang sangat langka. Namun, kalangan ilmuwan membantahnya. Tikus itu diyakini tikus bulan (Echninosorex gymnura).
Seperti apa sebenarnya Solenodon? Mengapa tikus yang ditemukan di Kalimantan tak bisa disebut jenis Solenodon?
Anang S Achmadi, peneliti dari Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengatakan bahwa ada perbedaan mendasar antara Solenodon dan tikus bulan. "Solenodon itu tikus primitif," katanya.
Solenodon selama jutaan tahun tidak mengalami perubahan berarti, hidup semasa dengan dinosaurus. Mungkin, Solenodon bisa dianalogikan dengan komodo yang juga tak banyak berubah. Sementara itu, tikus bulan ialah tikus yang lebih modern.